Rabu, 10 Januari 2018

Menciptakan Maestro dalam Rumah

Membersamai anak itu, bukan hanya hadir depan mata anak kita. Lebih dari itu, membersamai anak itu terlibat didalam aktivitas mereka.

"Ahaa" itu ada saat kita langsung menemani mereka, tanpa gangguan. Tanpa setan gepeng, istilah abah ihsan untuk smart phone. Tanpa pekerjaan rumah. Tanpa aktivitas lain. Melebur, membersamai mereka.

Jadilah orangtua yang betulan, bukan kebetulan jadi orang tua. Didiklah anak kita dengan ilmu, niscaya ilmu akan membimbingmu pada kelurusan pengasuhanmu.

Tinggikan gunung, jangan ratakan lembah. Jangan bersusah payah mengajari burung berenang, ikan terbang. Ketika kita mendidik anak kita sesuai passionnya. Maka saat itu, kita sedang mempersiapkan seorang maestro.

Ketika dikotomi profesi bertumpu pada profesi populer pencetak uang. Anak dipaksa menjadi bagian yang mempopulerkanya tanpa memandang bakat minat anak. Paling hebat dia akan menjadi orang biasa, orang kebanyakan. not ordinary people.

Mari ciptakan maestro, ibu cerdas adalah ibu yang dapat menginspirasi anak-anaknya menjadi pribadi yang membanggakan dimata Allah SWT,  Menjadi pribadi yang bermanfaat bagi umat.

Pada prakteknya, jangan membanding-bandingkan anak kita dengan saudara atau temannya. Bandingkanlah anak kita hari ini dengan dirinya kemarin. Karena setiap anak itu unik. Tidak ada anak yang bodoh. Yang ada adalah anak yang belum menemukan guru terbaiknya.

#gamelevel7
#day1
#bunsayiip

2 komentar: