Senin, 25 Juni 2018

Bahagia Bersamamu

Bahagia itu sederhana. Saat kau merasa gelisah, ada dia yang selalu membuatmu tertawa dan bahagia.

Ahhh sepertinya, kalimat diatas lebih cocok diungkapkan oleh dua pasang insan yang sedang dimabuk asmara. Lain cerita bagi sepasang suami istri yang seringnya dimabuk amarah. daripada dimabuk cinta.hee

Begitulah bahtera rumah tangga, 2 tahun diikat cinta. Sisanya, taat menjadi jaminan utuhnya rumah tangga.

Rumah tangga yang bahagia tak melulu tertawa. Karena kita punya air mata, yang mengalir memberi warna. Sedih dan pilu pun adalah rasa yang melengkapi bahagia.

Jika diluar sana, banyak orang yang kesulitan menyatukan dua karakter yang beda. Kami disini sebaliknnya, karakter kami yang begitu mirip ternyata mengundang problem juga.

Sama-sama anak pertama dan dari suku yang sama. Bahkan Buyut kami, adik kakak. Kebiasaan yang sama. Mungkin hanya hobi yang beda. Saya suka film drama romantis, doi sukanya film action.

Saya berharap suami romantis, dia malah berharap istri realistis. Saya ingin diberi Bunga, eh dia bilang. " Serius umi mau bunga?" kaya ga percaya dan berfikir... bunga tak ada faedahnya sama sekali.

Ahh padahal kami dari latar keluarga yang mirip dan karakter yang sama. Egois, pengatur, tak mau diatur, inginnya mengatur. hee...

So... Bahagia dalam rumah tangga tak sesimpel senyuman dibibir. Bahagia dalam rumah tangga itu kompleks. Susah dirangkai kata, karena maknanya yang begitu dalam.

Namun yang pasti dalam keluarga kami yang kami syukuri adalah jatuh bangunnnya kami dalam menjalankan syariat Robbi. Istri yang belajar melayani suami. Suami yang belajar mengayomi istri.

Mudah-mudahan Allah memudahkan langkah kami menuju syurgaNya... Amin ya Robb....

Kanti Rahmillah
26 Juni 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar