Kamis, 29 Maret 2012

mari kita bersantai



Rasa2nya sudah lama sekali tak bersua dengan teman2 lama...teman2 maya yang mungkin merekapun tak mengenal benar saya, begitupun sebaliknya...kami hanya memahami satu sama lain dengan tulisan2 kami, yang mungkin jauh dari aturan penulisan yang benar...haaahhh jadi teringat hari ini sy mendapatkan email, tulisan sy ditunda untuk dimuat lantaran byk kesalahannya, kt editornya bisa tolong diedit lagi hurufnya (besar kecil)? jangan ada singkatan?agar mudah dibaca. Setelah ku cek ulang ...wow ternyata memang banyak salahnya...

Awalnya sy mencoba mengedit, namun rasa malas itu hinggap...karena merasa ada hal yg lebih penting yg harus sy lakukan, misalnya curhat ga jelas seperti sekarang ini...maksudnya tesis. Akhirnya sy bilang sm editornya, kan anda yg minta tulisan sy dimuat ya andalah yg ngedit (gaya pokonya mah...sok banget deh, berasa penulis papan catur )

Tapi sedikit nyesel jg sih bilang begitu...Cuma hanya sekedar menyesal, tetep ga dilakukan. Fikir sy,..terserah lah dimuat or tidak toh sy hanya menuliskan emosi sj, “kalo lo suka ambil”

Tapi akhirnya sy insyaf juga...sy kan membuat tulisan itu agar bisa dibaca orang...agar bisa difahami mereka, Cuma sy ga suka aja dengan aturan yg belibet...sampe skg belum sempat baca buku “kaedah penulisan bahasa indonesia yang disempurnakan”...tapi sekali lagi Cuma insyaf, tetep ga dilakukan jg...:)

Kembali ke topik awal...akhirnya sy buka blog temen2 sy, pertama sy buka blog sahabat sy adeu yang sampai skg belum lulus2...mudah2an dia ga baca tulisan ini .
Kenapa jd begitu tulisannya?tp dia tetap salah satu inspirator sy. Sy buka yg lainnya satu persatu, ...wow sy terhanyut akhirnya dengan tulisan2 mereka...emosi yg mereka tuangkan dalam tulisan luar biasa...ga peduli eyd, ga peduli tulisannya disebut sampah. Jadi inget masa2 di unpad dulu...waktu masih muda ...eksistensi kami, kami tuangkan lewat tulisan, berdiskusi sampai menjelang subuh...entahlah itu dinamakan diskusi atau hanya sekedar melepas panat menjalani rutinitas kehidupan...belaga menjadi pemikir padahal kita adalah beban pikiran orang tua kita.

Kayanya mereka menikmati proses ketika mereka menekan tuts keyboard,..jari2nya menari2 diatas notebook yang makin lama makin panas akibat tak henti2nya dia menyala...banyak ide2 gokil sehabis baca tulisan2nya mereka...tentunya gokil penuh makna menurut sy...

Tapi tenyata lain ya dengan menulis ilmiah...baku sekali...jari tuh rasanya kaku...dia bergerak kalo pk pertamax..he...dia bergerak kalo kepepet lebih tepatnya...

Tuh kan jadi keterusan...akibat stagnan ni tesis...mau kolokium j ribet amet, mau idealis susah ternyata, mau apa adanya juga lebih susah, karena ga ada apa2nya?..ganti judul?mulai lagi dari awal...diteruskan ko kayanya ada hawa2 akan lama? lah sudahlah, hentikan...mari berfikir positif

Ko sy jd sering ngoceh ya?... mhmm apakah efek domino dari kenaikan BBM?he... atau efek dari tesis?atau jangan2 efek dari...sumber efek?? 

Lah santai saja lah...kata bapak saya santai saja,..ya sudah kalo gitu santai saja...baiklah mari kita bersantai, mari kita bermimpi...

kanti

Selasa, 27 Maret 2012

Intelektual, jangan galau menanggapi kenaikan BBM


Jadi terpancing ingin menulis sesuatu yg lebih teknis dalam isu kenaikan BBM ini, coz ada teman sekelas, dia bilang “ kant, kenapa kita harus menolak kenaikan BBM?bukannya jika kita bicara sudut pandang seorang ekonom kenaikan BBM adalah suatu yg logis? kamu pasti menentang kenaikan BBM kan?ya minimal biar sy jg bisa ikut2 orang kebanyakan, menolak BBM jg!”. Kurang lebih pertanyaanya begitu. Sy sedikit kaget dan takjub pada teman sy ini...dia cerdas orangnya, wong IPK nya jauh diatas rata2 dan anak kesayangan prof bonar sinaga (guru besar IPB).

Saat itu mungkin jawaban sy kurang sistematis...akhirnya jadi tergerak untuk menuliskannya,..karena tidak sedikit mahasiswa apalagi mahasiswa fakultas ekonomi yang setuju dengan kenaikan BBM, mereka fikir dengan membenarkan pemerintah dalam perhitungan ekonomi yg jelimet, yg hanya bisa difahami oleh para ahli, mereka akan dipandang sebagai intelektualitas yg berfikir realistis. Seminar2 dan diskusi2 yang dilakukan dalam kampus seolah olah menyiratkan bahwa hanya orang cerdaslah yang dapat memahami secara mendalam keputusan pemerintah perihal kenaikan BBM.

Eforia kampus mendukung pemerintah sepertinya sengaja dibuat-buat,...walaupun sepengamatan saya tentunya tidak berhasil,..menurut LSI (lembaga survei indonesia) sebesar 86 % masyarakat indonesia menolak kenaikan harga BBM. Melihat proentase yang besar ini, ditambah seluruh kalangan mulai dari bupati, mahasiswa, buruh, ibu rumah tangga, bahkan ulama seluruhnya turun kejalan, Fantastik kan...sy sampai berfikir ruh revolusi timur tengah (arab spring) sampai ke Indonesia...sy jd aneh dengan wakil rakyat yang hampir semua partai pro terhadap kenaikan APBN,.jadi anda2 ini wakil rakyat yang mana?....

Oleh karena itu sy tergerak untuk sedikit membahasakan secara teknis dengan ilmu yang pas2an dan info yg juga pas2an dlam menganalisis bahwa kenaikan BBM mutlak kita tolak, baik dari sisi akademis apalagi politis...check it dot ya...ini juga hasil saduran dari beberapa artikel.

Indonesia memang bukan penghasil utama bahan bakar fosil, namun indonesia sebelum tahun 2003 tidak pernah mengimpor minyak mentah,.. namun karena produksi yang menurun dan konsumsi yang naik meroket, membuat pemerintah pada tahun 2004 harus impor 176 kbpd. Berarti KIB jilid 1 nya SBY ya?hebat kan ya? Tenang ini baru prestasi pertama, masih banyak prestasi2 dasyat lainnya, arus impor mengalami lonjakan yang pesat samapi 300% dari tahun 2004 - 2010 .

Menurut jero wacik (menteri ESDM) yg mengaku basic dia adalah ITB jd sudah lama mengamati isu ini, dan juga wamen esdm yg gondrong itu,...padahal baru menjabat beberapa bulan...produksi minyak indonesia memang mengalami penurunan sekitar 12 % per tahun, dan itu suatu hal yang teknis (sewajarnya).

Sedangkan peningkatan konsumsi BBM diakibatkan oleh populasi kendaraan bermotor yang naik tajam, sekitar 17-20/tahun. tahun 2011 saja pengguna kendaraan bermotor 107.226.572 unit ; 82% untuk sepeda bermotor dan 12,8% untuk mobil beroda 4. Otomatis kenaikan BBM akan sangat berdampak langsung pada 81 % pengguna speda bermotor yang notabene masyarakat menengah kebawah. Yang kita tau efek domino kenaikan BBM itu luar biasa, tak ada satu pun barang yang tidak naik setelah kenaikan BBM.

Mari kita telisik alasan pemerintah menaikan harga BBM, kalo dilihat sepintas suatu sikap patriotistik, sikap yang mengedepankan penciptaan kesejahteraan rakyat. Padahal hanya retorika belaka....argumen mereka ;Harga BBM dalam negeri akibat di subsidi menjadi lebih murah dibandingkan minyak luar negeri. Berhubung produksi kita turun, untuk memenuhi permintaan mau tidak mau pemerintah mengimpor BBM, tentunya dengan mengimpor BBM, pemerintah akan rugi karena harus membayar subsidi, agar kerugian itu menipis, pemerintah menurunkan subsidi, sehingga harga BBM naik, yang menyebabkan impor semakin naik. Atau sering disebut dengan mekanisme pasar.

Adapun alasan lain yang coba dikemukakan oleh pemerintah, yang jujur saja menurut sy terlihat sekali dibuat2nya...yaitu subsidi BBM menurut mereka sebagai pemicu terjadinya penyelundupan, pengoplosan BBM dan penghambat penggunaan bahan bakan alternatif dll.

Banyak sekali alasan2 yang dibuat2,... alasan subsidi adalah beban negara menurut saya merupakan alasan yang konyol dan maaf..terkutuk, kenapa sy bilang begitu karena subsidi itu hanya 8 persen dari APBN negara, sisanya yang 50% lebih adalah belanja birokrasi dan juga utang. Sebenarnya jika kita tarik mundur, awal mula terjadinya wacana kenaikan BBM ini diawali dengan usulan menteri ESDM Jero wacik di depan raker komisi VII DPR-RI (Selasa,6/3/2012), dia menyodorkan opsi kenaikan BBM sebesar Rp 1.500 per liter menjadi Rp 6.000 per liter mulai April 2012. Entahlah apakah mereka ga bisa menghitung atau mungkin tidak bisa pakai hati nurani ?.....

Padahal jika kita lihat masih banyak cara dalam upaya penghematan APBN itu, jadi hak rakyat yg Cuma 8% bisa tidak dipangkas...misalnya Menurut Dr Arim nasim sebenarnya masih banyak cara dalam upaya penghematan APBN itu , masalahnya pemerintah kita sj yang tidak mau repot, tidak mementingkan rakyatnya dan tentunya lebih memihak pada pemilik modal. Sebenarnya kalau pemerintah mau dan memiliki keberpihakan terhadap rakyat masih banyak alternatif lain yang bisa dilakukan untuk menghasilkan dana sebanyak Rp. 31 Trilyun ( Penghematan yang diperoleh jika pemerintah menaikkan harga BBM menjadi Rp. 6.000). Beberapa opsi yang bisa dilakukan oleh pemerintah antara lain :

Penghematan APBN, selama ini penggunaan APBN sangat tidak efektif, mau bukti? Lihat tahun 2011 anggaran kunjungan pejabat keluar negeri sebesar Rp 21 T. anggaran gaji pegawai 2012 sebesar Rp 215,7 T dari Rp 32,9 T pada tahun 2011, hebat kan? dalam setahun kenaikannya bisa mencapai 7 kali lipat?mungkin juga ini akibat bertambahnya pejabat negara, misal saja penambahan wakil menteri pada resufle tahun lalu. Atau anggaran belanja barang Rp 138,5 T yang ternyata dipakai untuk renovasi gedung DPR dan juga penggantian mobil mewah pejabat. Terakhir menurut KPK tahun 2008 saja diduga ada korupsi APBN kira2 30-40%, dasyat kan?(jika kebocoran korupsi 30% saja bisa diselamatkan, sebenernya pemerintah sudah menyelamatkan lebih dari 31 T)... artinya subsidi BBM ga usah dinaikan pun, hanya berantas saja korupsi ,maka selesailah masalah defisit anggaran ini

Alternatif lainya tentunya selain penghematan APBN dalah pemangkasan utang, karena sebenernya yang membebani APBN adalah utang negara bukan subsidi, lihat saja 2012, negeri indonesia yang kaya akan SDA ini berhutang sebesar Rp 170 triliyun ( Rp 123 T untuk bayar bunganya, Rp43 T untuk cicilan pokokny –bunganya gede banget y..) , dan mau tau yang anehnya lagi? Pemerintah membayar utang tersebut dengan menambah utang ? (SUN) surat utang negara sebesar Rp 134 T dari utang dalam negeri dan 54 T dari luar negeri, jadi pemerintah mebayar utang dengan berhutang...ya kalo begitu kapan selesainya?namun menurut teori ekonomi politik, jebakan utang memang dipakai oleh negara2 penjajah dalam mendikte negara jajahannya (ya bisa dibilang neoimprealisme). Artinya negara boneka tidak akan pernah keluar dari jebakan utang. Satu lagi yang aneh?kenapa musti menambah utang?padahal APBN tahun 2010 surplus 57,42 T dan Rp 39,2 T pada 2011? Pie iki?...

Alternatif ketiga yang membuat kita mengelus dada...seharusnya pemerintah itu menghentikan kontrak karya yang merugikan negara?ambil contoh PT Freeport yang ada di papua, total laba kotor yang didapat free port tahun 2005-2010 adalah Rp 150.033 T (90,64 %) dari laba keseluruhan, sedangkan indonesia sebagai tuan rumah hanya mendapat royalti Rp 6.588 T (9,36 %). Ironis sekali...

Padahal jika kita itung-itung... potensi tambang yang di gali oleh PT Free port itu masih menyimpan sekitar Rp 1329 T , sedangkan APBN kita 2012 Rp 1435 T..beti kan (beda tipis)?laba penggalian tambang tersebut bisa untuk menutupi APBN kita sebenarnya. Padahal menurut teman sy yg penelitian disana, teknisi tenaga ahli di PT Free port itu hampir sebagian besarnya lulusan ITB, jadi alasan indonesia tidak bisa mengelola SDA, bohong besar. Eh malah diperpanjang kontraknya sampai 40 tahun kedepan?luar biasa prestasi penguaasa anda ini...

Itulah beberapa alternatif yang bisa dilakukan oleh pemerintah kalau memang alasan menaikkan harga BBM adalah masalah keterbatasan anggaran. Tapi sy yakin alasan sebenarnya bukanlah hal yang demikian, terbukti pemerintah telah yang menyediakan dana konpensasi dalam bentuk BLST (bantuan langsung sementara masyarakat) yang jumlahnya hampir sama dengan jumlah penghematan yang dihasilkan dari kenaikan BBM sekitar Rp. 30 trilyun. Lalu untuk apa pemerintah repot-repot menaikan BBM sementara pemerintah harus mengeluarkan dana konpensasi yang jumlah yang sama, padahal rakyat menolak?

Alasan yang sebenarnya adalah ketaatan pemerintah kepada para penjajah kapitalis yang menuntut penghapusan subsidi dan menyerahkan harga BBM ke mekanisme pasar . tentunya hal ini sesuai dengan keinginan para kapitalis, bisa dilihat dalam UU Migas No. 22 Tahun 2001 yang lahir dari Konsensus Washington.

Analisis diatas adalah sebuah realita yang tidak pernah ditutup-tutupi, tidak sedikit orang yang tau tentang fakta tersebut? Namun banyak kaum intelektual yang mampu memahami hal diatas sepertinyasudah terbeli. Sehingga apa yg diucapkan sering kali sesuai dengan pesanan tuannya.

Kaum terpelajar yang masih punya hati nurani, yang masih menginginkan dalam hidupnya menjadi orang yang bermanfaat, perjuangkanlah kebenaran. Jangan sampai terjebak dalam argumentasi2 yang bermuara pada kepentingan. Lakukanlah penyadaran kepada umat bahwa kita sedang terdzolimi oleh sistem, jelaskan bahwa kerusakan ini adalah bukan semata2 kesalahan rezim yang berkuasa, tapi lebih dari itu indonesia menganut sistem sekuler kapitalis yang nyata2 membawa kesengsaraan.

kanti rahmillah

Minggu, 18 Maret 2012

secercah doa dan harapan


Sedih rasanya jika orang yang begitu kita sayangi bersedih pilu karena doanya tak kunjung dikabulkan. Galau nya hati ini jika seseorang yang kita harapkan mampu memenuhui doa kita, tak kunjung hadir dalam kehidupan kita.

Wanita perasa, yang sensitif hatinya, yang dalam setiap katanya mengandung emosi rasa cinta pada anaknya...iya ibuku terkasih. Aq tak kuasa menahan bulir air dari kelopak mataku, hingga menggenang tersangga oleh kantung mata yang semakin lama semakin menghitam akibat kota yang menua. Rasa mendalam yang beliau coba transfer pada anaknya yang mungkin dimatanya ia masih belum dewasa. Atau mungkin memang kedewasaan itu relatif? Atau memang anaknya tak bisa mengungkapkan rasa sayangnya?

Jaman sudah berganti, teknologipun semakin canggih. Apakah semua itu bisa menjadi alasan atas tingkah laku anak jaman sekarang jauh berbeda dengan anak jaman ibuku dulu masih main boneka-bonekaan?...ahhh sudahlah yang penting aq telah berusaha menjadi yang terbaik dimatanya.

Kontemplasi diri atas apa yang menerpa hidup kita, harus benar-benar kita maknai. Jangan pernah tidak serius dalam setiap apa yang kita kerjakan dan yang kita usahakan, karena sesungguhnya allah maha mengetahui seluruh kejadian di dunia ini, tak terkecuali hidupku, hidup keluargaku, kehidupan seluruh umat di dunia.

Usahamu adalah proses yang terbaik yang harus kau jalani, doamu adalah catatan penting untuk Tuhanmu yang selalu mendengar dan mengabulkan...

Selasa, 13 Maret 2012

ternyata "menyenangkan"


Menjadi manusia tidak produktif tentunya tidak menyenangkan, tapi ternyata jauh tidak menyenangkannya jika menjadi manusia berkesempatan menjadi produktif namun menyia-nyiakan kesempatan yang telah ada. Ternyata menjadi seseorang yang terus saja bersembunyi dibalik nama besarnya tidak menyenangkan juga, apalagi bersembunyi dibalik retorika yang membius lawan bicaranya. Sungguh tidak sesuai fitrah.

Ternyata menjadi orang besar di tempat kecil lebih menyenangkan daripada menjadi orang kecil di tempat besar. Mhmm....hidup penuh dengan ternyata ya :) ?

Bermalas-malasan, menikmati hidup hampir 100 persen juga sangat menyenangkan,.. apalagi jika hal tersebut dikerjakan bersama-sama... but, life is choise guys.....

Tapi apakah semua yang dilakukan harus bermuara pada “menyenangkan” yang definisinya saja multitafsir...

makna kesenangan bagi penganut sekuler adalah terpenuhinya kebutuhan jasadiah tok...bahkan kesenangan itu pun akan lahir walau kita hanya baru mendapatkan sarana menuju kesenangan tersebut,misalnya uang...siapa sih yang tidak bahagia punya banyak uang...tapi apakah punya banyak uang secara otomatis membuat kita senang?atau bahagia?mhmm belum tentu...lihat saja pejabat kaya yang divonis penyakit macem-macem...tersiksa, ga boleh makan nasi, ga boleh makan aneka masakan kuliner indonesia, apalagi es krim..., atau setiap malam gelisah karena bermimpi hartanya dirampas orang.

Artinya uang hanyalah sarana menuju bahagia, dan anehnya banyak orang udah merasa bahagia walau baru mendapatkan uang.

Sebenarnya, saya hanya ingin menyampaikan bahwa ketika landasan perbuatan kita berdasarkan suka dan tidak sukanya kita pada hal tersebut, atau berdasarkan apakah hal tersebut menyenangkan apa tidak bagi kita, niscaya kita akan menjadi manusia “oleng” alias manusia yang tidak punya pendirian, manusia yang berjalan tanpa tujuan jelas. Maksudnya?

Suka dan tidak nya kita kan tergantung pada kondisi?kita akan suka makan eskrim selagi siang hari, tapi bagaiman jika kita lagi di puncak everest?masihkah kita menikmati eskrim kita? Nah menurut saya itu analogi yang pas untuk menggambarkan landasan perbuatan kita jangan terpaku pada apakah itu menyenangkan atau tidak/suka atau tidak. Jujur waktu kecil saya paling ga suka belajar, apalagi yang namanya baca buku, saya lebih senang main tanah, masak-masakan dll. Tapi ortu maksa saya untuk banyak membaca dan belajar, karena hal tersebut tentu positif dan katanya saya akan sadar nanti setelah dewasa. Kepercayaan kita pada ortu tentunya mengalahkan rasa malas kita. Walau kita tidak senang dengan aktivitas membaca dan belajar, tetap kita laksanaka, walau terpaksa, hasilnya anda bisa rasakan tentunya.

Sederhananya, jika aktivitas seorang muslim masih menstandarkan pada suka/tidaknya dia pada aktivitas tersebut, makna kebahagiaanya hanya diukur oleh materi, percaya sama saya, bahwa mereka akan tidak produktif dalam hidupnya. karena sesungguhnya manusia tidak mampu mengetahui seluruh yang baik/buruk untuknya.

Karena yang seharusnya ada pada seorang muslim adalah menstandarkan kebahagiaannya pada Ridho Allah, dia akan merasa bahagia jika Allah ridho atas apa yang telah dia lakukan. Dan beraktivitas bukan dilandasi oleh kesenangan materi, namun lebih dari itu yaitu tujuan dia hidup, beribadah kepada Allah.

kanti rahmillah

Rabu, 07 Maret 2012

nyamuk


Paruh nyamuk belang yang runcing ternyata mampu juga ya membuat teman saya terbaring berminggu-minggu di rumah sakit?mau nyalahin nyamuk susah juga, wong salah satu makanan mereka kan darah?masa mau diganti sama sirop marjan merah? :) . tapi kenapa harus darah teman saya, nyamukkkk??? dan kenapa harus saat ini paruhmu menusuki kulit teman saya? bikin ulah! Akhirnya saya nda bisa curhat sama dia... dan parahnya lagi, saat ini, detik ini, selagi saya menuangkan kekesalan, tanpa merasa berdosa dia menusuki kulit kaki saya...benar-benar mereka bikin ulah part 2, untung yang ini tidak belang...baiklah ujian kesabaran, tak ada salahnya berbagi rejeki. Toh ga akan habis ini darahnya...:)

Pernah terlintas kah apa yang dilakukan nyamuk itu begitu menyebalkan?not fair, 1 lawan banyak. Walau mereka kecil namun jika banyak dan bertubi-tubi sedikit merepotkan ya...begitupun ternyata aktivitas menunggu...Suatu aktivitas yang sepintas sedikit menyebalkan,aktivitas yang sepertinya membuang-buang waktu, yang selintas sia-sia, yang jika dibiarkan akan semakin membuat kita galau. Jadi lebih menyebalkan menunggu ato digigit nyamuk?

Tapi kalo mau dilanjutkan, mungkin jawabanya tergantung ?kalo orang papua yang biasa hidup dibelantara dengan minyak babi yang melekat di sekujur tubuhnya,pasti tidak mempermasalahkan kulitnya ditusuk-tusuk paruh nyamuk, why? Karena konon katanya lemak babi mampu membuat tubuh kita kebal dari serangan-serangan serangga. Tapi sy mohon jangan pernah dicoba...karena lemak babi HARAM !... :D . mereka lebih memilih digigit nyamuk daripada menunggu kepastian kapan daerahnya bisa semegah jakarta..

Tapi lain cerita dengan orang bogor, karena kota hujan...nyamuk bergentayangan kesana kemari mencari makan,...orang bogor menganggap menunggu hujan sangat menyenangkan, dan tentunya tidak sama sekali menyebalkan (karena tidak ditunggu juga, hujan datang dengan sendirinya ):) . jadi orang bogor lebih senang menunggu daripada digigit nyamuk..

Nah pertanyaannya kalo saya?jujur sampai sekarang demi paruh nyamuk saya tidak menyukai keduanya... :)

kanti rahmillah