Jumat, 18 September 2009

wahai zat penentram jiwa

Waktu tak terasa berlalu
Tahun pun berlalu begitu pun musim terus berganti
Namun mentari terus menghangati hati
Hati yang luluh pada sebuah fitrah
Ya…fitrah manusia yang ingin disayangi
Wahai zat penentram hati
Tunjukan kemahamegaanMu,

Hati ini bagaikan ombak kecil diatas permukaan lautan yang begitu luasnya
Terombang ambing terbawa angin
Kadang pasang, kadang surut
Kadang tingginya melebihi gedung pencakar langit
Kadang merendah meninggalkan pantai

Duhai penguasa alam smesta
Hatiku sedang gundah
Lunglai tak kokoh

Wahai zat yang maha pembuat keputusan
Kuatkan hamba
Rekatkan dengan kasih sayangMU

Wahai zat penabur kehangatan
Bawa aku pada hamba2Mu yang beriman
Bawa hamba pada golongan orang2 yang beruntung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar