Minggu, 18 Maret 2012

secercah doa dan harapan


Sedih rasanya jika orang yang begitu kita sayangi bersedih pilu karena doanya tak kunjung dikabulkan. Galau nya hati ini jika seseorang yang kita harapkan mampu memenuhui doa kita, tak kunjung hadir dalam kehidupan kita.

Wanita perasa, yang sensitif hatinya, yang dalam setiap katanya mengandung emosi rasa cinta pada anaknya...iya ibuku terkasih. Aq tak kuasa menahan bulir air dari kelopak mataku, hingga menggenang tersangga oleh kantung mata yang semakin lama semakin menghitam akibat kota yang menua. Rasa mendalam yang beliau coba transfer pada anaknya yang mungkin dimatanya ia masih belum dewasa. Atau mungkin memang kedewasaan itu relatif? Atau memang anaknya tak bisa mengungkapkan rasa sayangnya?

Jaman sudah berganti, teknologipun semakin canggih. Apakah semua itu bisa menjadi alasan atas tingkah laku anak jaman sekarang jauh berbeda dengan anak jaman ibuku dulu masih main boneka-bonekaan?...ahhh sudahlah yang penting aq telah berusaha menjadi yang terbaik dimatanya.

Kontemplasi diri atas apa yang menerpa hidup kita, harus benar-benar kita maknai. Jangan pernah tidak serius dalam setiap apa yang kita kerjakan dan yang kita usahakan, karena sesungguhnya allah maha mengetahui seluruh kejadian di dunia ini, tak terkecuali hidupku, hidup keluargaku, kehidupan seluruh umat di dunia.

Usahamu adalah proses yang terbaik yang harus kau jalani, doamu adalah catatan penting untuk Tuhanmu yang selalu mendengar dan mengabulkan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar