Rabu, 07 Maret 2012

nyamuk


Paruh nyamuk belang yang runcing ternyata mampu juga ya membuat teman saya terbaring berminggu-minggu di rumah sakit?mau nyalahin nyamuk susah juga, wong salah satu makanan mereka kan darah?masa mau diganti sama sirop marjan merah? :) . tapi kenapa harus darah teman saya, nyamukkkk??? dan kenapa harus saat ini paruhmu menusuki kulit teman saya? bikin ulah! Akhirnya saya nda bisa curhat sama dia... dan parahnya lagi, saat ini, detik ini, selagi saya menuangkan kekesalan, tanpa merasa berdosa dia menusuki kulit kaki saya...benar-benar mereka bikin ulah part 2, untung yang ini tidak belang...baiklah ujian kesabaran, tak ada salahnya berbagi rejeki. Toh ga akan habis ini darahnya...:)

Pernah terlintas kah apa yang dilakukan nyamuk itu begitu menyebalkan?not fair, 1 lawan banyak. Walau mereka kecil namun jika banyak dan bertubi-tubi sedikit merepotkan ya...begitupun ternyata aktivitas menunggu...Suatu aktivitas yang sepintas sedikit menyebalkan,aktivitas yang sepertinya membuang-buang waktu, yang selintas sia-sia, yang jika dibiarkan akan semakin membuat kita galau. Jadi lebih menyebalkan menunggu ato digigit nyamuk?

Tapi kalo mau dilanjutkan, mungkin jawabanya tergantung ?kalo orang papua yang biasa hidup dibelantara dengan minyak babi yang melekat di sekujur tubuhnya,pasti tidak mempermasalahkan kulitnya ditusuk-tusuk paruh nyamuk, why? Karena konon katanya lemak babi mampu membuat tubuh kita kebal dari serangan-serangan serangga. Tapi sy mohon jangan pernah dicoba...karena lemak babi HARAM !... :D . mereka lebih memilih digigit nyamuk daripada menunggu kepastian kapan daerahnya bisa semegah jakarta..

Tapi lain cerita dengan orang bogor, karena kota hujan...nyamuk bergentayangan kesana kemari mencari makan,...orang bogor menganggap menunggu hujan sangat menyenangkan, dan tentunya tidak sama sekali menyebalkan (karena tidak ditunggu juga, hujan datang dengan sendirinya ):) . jadi orang bogor lebih senang menunggu daripada digigit nyamuk..

Nah pertanyaannya kalo saya?jujur sampai sekarang demi paruh nyamuk saya tidak menyukai keduanya... :)

kanti rahmillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar