tag:blogger.com,1999:blog-84124066148272693692024-03-21T12:53:55.705-07:00katarsismengabadikan makna dari sela-sela fanakantihttp://www.blogger.com/profile/03442339573037619515noreply@blogger.comBlogger73125tag:blogger.com,1999:blog-8412406614827269369.post-49266831830478016382018-09-28T05:03:00.001-07:002018-09-28T05:03:45.669-07:00Ulamaku Bukan Untukmu<p dir="ltr"><br>
By Kanti Rahmillah</p>
<p dir="ltr">Liukmu goyahkan kokohnya iman<br>
Merdumu hancurkan marwah pujaan<br>
Hingar bingar diterpa angin malam<br>
Kau ceraikan kepercayaan</p>
<p dir="ltr">Kini kami kehilangan<br>
Tauladan untuk masa depan<br>
Nasihatnya dulu, menyegarkan<br>
Bak air segar menyirami tanaman<br>
Kini, tak ada sisa untuk dimakan</p>
<p dir="ltr">Kau jebak ulama kami demi kekuasaan<br>
Tinggalkan wara’ demi kemaslahatan<br>
Cicipi maksiat walau tak lezat<br>
Kembalilah wahai ulama akhirat<br><br><br><br><br><br><br><br></p>
kantihttp://www.blogger.com/profile/03442339573037619515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8412406614827269369.post-9326854584183184102018-07-04T00:00:00.001-07:002018-07-04T00:00:45.204-07:00Kreatif, bukan bandel<p dir="ltr">Hari ini, seperti biasa berazam untuk tidak marah-marah pada anak. Doa sudah dipanjatkan, walau tahajud kelewat lantaran pas bangun jam 2, bangun langsung buka HP, niat awal setelah seger, langsung solat... toh biasanya solat jam 3. taraaaa, jam 02.30 bocah bangun, nangis, minta ditemenin bobo. </p>
<p dir="ltr">Taulah apa yang terjadi. emak ikut bobo. Bangun jam 5, setelah adzan berkumandang. Ohhhh coba saat bangum langsung wudhu.... HP oh hp, benarlah setan gepeng ituh.... tapi, emak malah dongkol sama bocah, bukan sama HP. issshhh kenapa bangun sih... " oji, kenapa kalo bangun nangis sih, cari umi, kan udah besar". Begutulah emak, boacah aja yang suka salah. Walhasil, rencana menulis dan lain2 terhenti.</p>
<p dir="ltr">Eh back to topic. Pagi yang cerah nan riweuh... iyalah, emak bangun kesiangan.... bangun jam 4 pagi aja belum tentu beres, ini jam 5. Emak musti cuci baju, nyuci piring, masak, beresin rumah. Tapi pagi ini dapet ciuman nakal dari suami... upss sensor. Lucu ajah, ni babeh babeh, pagi2 mau berangkat kerja udah gatel ajah. 😜</p>
<p dir="ltr">Nah, intinya.... ditengah kehebohan pagi hari... bocah numpahin hampir seluruh isi bedak. "Main salju yuhuuuu". Apa mak? marah? udah gatel pengen marah-marah. Yesss, alhamdulillah. respon umi. "Loh? ". Tarik nafas, ambil bedak yang tersisa di botol. Simpan, pergi ke dapur nerusin kerjaan. Selamet,  ga marah... yeyeyy senengnya.</p>
<p dir="ltr">Udah gitu ajah, cerita bocil</p>
<p dir="ltr">#latihanFastWriting<br>
#Lemesinjari<br>
#<u>revowriter</u></p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://lh3.googleusercontent.com/-qjR1CzjdbLk/WzxwmoSGrMI/AAAAAAAAAss/s1600/IMG20180704075045.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-qjR1CzjdbLk/WzxwmoSGrMI/AAAAAAAAAss/s640/IMG20180704075045.jpg"> </a> </div>kantihttp://www.blogger.com/profile/03442339573037619515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8412406614827269369.post-8144828801194717622018-07-03T11:21:00.001-07:002018-07-03T11:21:14.933-07:00Marah<p dir="ltr">"Umi jangan marah-marah atuh". Hampir lah setiap hari kata-kata itu keluar dari mulut para bocah. Ah, rasanya, terpukul sekali, setelah memarahi mereka. Ada godam besar yang menghantam pundak. "Hey, kamu siapa, berani memarahi mereka". Seketika ema sadar dan menyesali, tak lama kemudian mengulangi.</p>
<p dir="ltr">Beda ketika kita marah dengan orang dewasa. Bibir kita kelu. Ingin melupakan dan lari dari masalah agar amarah itu hilang. Nyatanya bukan hilang, malah terpendam dan suatu saat akan naik lalu membuncah. Ahh emak. Terlalu lelah rupanya. Butuh picnik sepertinya</p>
<p dir="ltr">Eitss picnik nya. Picnik akhirat, bukan dunia tentunya. Picnik, jalan-jalan ketemu Allah, Taqorub, mendekat, jalankan sunnahnya, perbaiki kualitas wajibnya. Picnik pikiran, menata hidup, memikirkan esensi kehidupan, tak menantang qodi, ikhlas dalam setiap keputusannya.</p>
<p dir="ltr">Dan bocah bangun. sekian pemirsah</p>
kantihttp://www.blogger.com/profile/03442339573037619515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8412406614827269369.post-8348908510929334942018-06-25T22:37:00.001-07:002018-06-25T22:37:30.632-07:00Bahagia Bersamamu<p dir="ltr">Bahagia itu sederhana. Saat kau merasa gelisah, ada dia yang selalu membuatmu tertawa dan bahagia. </p>
<p dir="ltr">Ahhh sepertinya, kalimat diatas lebih cocok diungkapkan oleh dua pasang insan yang sedang dimabuk asmara. Lain cerita bagi sepasang suami istri yang seringnya dimabuk amarah. daripada dimabuk cinta.hee</p>
<p dir="ltr">Begitulah bahtera rumah tangga, 2 tahun diikat cinta. Sisanya, taat menjadi jaminan utuhnya rumah tangga. </p>
<p dir="ltr">Rumah tangga yang bahagia tak melulu tertawa. Karena kita punya air mata, yang mengalir memberi warna. Sedih dan pilu pun adalah rasa yang melengkapi bahagia.</p>
<p dir="ltr">Jika diluar sana, banyak orang yang kesulitan menyatukan dua karakter yang beda. Kami disini sebaliknnya, karakter kami yang begitu mirip ternyata mengundang problem juga.</p>
<p dir="ltr">Sama-sama anak pertama dan dari suku yang sama. Bahkan Buyut kami, adik kakak. Kebiasaan yang sama. Mungkin hanya hobi yang beda. Saya suka film drama romantis, doi sukanya film action. </p>
<p dir="ltr">Saya berharap suami romantis, dia malah berharap istri realistis. Saya ingin diberi Bunga, eh dia bilang. " Serius umi mau bunga?" kaya ga percaya dan berfikir... bunga tak ada faedahnya sama sekali.</p>
<p dir="ltr">Ahh padahal kami dari latar keluarga yang mirip dan karakter yang sama. Egois, pengatur, tak mau diatur, inginnya mengatur. hee...</p>
<p dir="ltr">So... Bahagia dalam rumah tangga tak sesimpel senyuman dibibir. Bahagia dalam rumah tangga itu kompleks. Susah dirangkai kata, karena maknanya yang begitu dalam.</p>
<p dir="ltr">Namun yang pasti dalam keluarga kami yang kami syukuri adalah jatuh bangunnnya kami dalam menjalankan syariat Robbi. Istri yang belajar melayani suami. Suami yang belajar mengayomi istri.</p>
<p dir="ltr">Mudah-mudahan Allah memudahkan langkah kami menuju syurgaNya... Amin ya Robb....</p>
<p dir="ltr">Kanti Rahmillah<br>
26 Juni 2018</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHd0FE9TigKK-6fIBP1wnQkOYyueu7It8SpSxOeW-uJaPC-h0a0OIsjEUgrHp7Mw7Zxu-cgRyWOXecFzJn2jgl1CYqJHUl9MiJOG1o-c4TAHwcGPxoAXSwdPdO2kKAe8F-6ZX683iH_6M/s1600/IMG20180623142545.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHd0FE9TigKK-6fIBP1wnQkOYyueu7It8SpSxOeW-uJaPC-h0a0OIsjEUgrHp7Mw7Zxu-cgRyWOXecFzJn2jgl1CYqJHUl9MiJOG1o-c4TAHwcGPxoAXSwdPdO2kKAe8F-6ZX683iH_6M/s640/IMG20180623142545.jpg"> </a> </div>kantihttp://www.blogger.com/profile/03442339573037619515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8412406614827269369.post-60827137066539537912018-01-10T20:08:00.001-08:002018-02-22T16:41:43.112-08:00Menciptakan Maestro dalam Rumah<p dir="ltr"></p>
<p dir="ltr">Membersamai anak itu, bukan hanya hadir depan mata anak kita. Lebih dari itu, membersamai anak itu terlibat didalam aktivitas mereka.</p>
<p dir="ltr">"Ahaa" itu ada saat kita langsung menemani mereka, tanpa gangguan. Tanpa setan gepeng, istilah abah ihsan untuk smart phone. Tanpa pekerjaan rumah. Tanpa aktivitas lain. Melebur, membersamai mereka.</p>
<p dir="ltr">Jadilah orangtua yang betulan, bukan kebetulan jadi orang tua. Didiklah anak kita dengan ilmu, niscaya ilmu akan membimbingmu pada kelurusan pengasuhanmu.</p>
<p dir="ltr">Tinggikan gunung, jangan ratakan lembah. Jangan bersusah payah mengajari burung berenang, ikan terbang. Ketika kita mendidik anak kita sesuai passionnya. Maka saat itu, kita sedang mempersiapkan seorang maestro.</p>
<p dir="ltr">Ketika dikotomi profesi bertumpu pada profesi populer pencetak uang. Anak dipaksa menjadi bagian yang mempopulerkanya tanpa memandang bakat minat anak. Paling hebat dia akan menjadi orang biasa, orang kebanyakan. not ordinary people.</p>
<p dir="ltr">Mari ciptakan maestro, ibu cerdas adalah ibu yang dapat menginspirasi anak-anaknya menjadi pribadi yang membanggakan dimata Allah SWT,  Menjadi pribadi yang bermanfaat bagi umat.</p>
<p dir="ltr">Pada prakteknya, jangan membanding-bandingkan anak kita dengan saudara atau temannya. Bandingkanlah anak kita hari ini dengan dirinya kemarin. Karena setiap anak itu unik. Tidak ada anak yang bodoh. Yang ada adalah anak yang belum menemukan guru terbaiknya. </p>
<p dir="ltr">#gamelevel7<br>
#day1<br>
#<u>bunsayiip</u></p>
kantihttp://www.blogger.com/profile/03442339573037619515noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8412406614827269369.post-80722282873156560142018-01-09T10:39:00.002-08:002018-01-09T10:39:54.626-08:00Genosida Rohingya dan Persatuan Umat Muslim Dunia<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #585858; font-family: Lato; font-size: 15px; margin-bottom: 17px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Genosida terhadap etnis Muslim Rohingya seperti tak berkesudahan. Pengusiran, pemerkosaan, pembakaran etnis Rohingya oleh Milisi Budha Rakhine dan Militer Pemerintahan Myanmar menjadi tontonan liar umat dunia. Foto-foto dan video-video yang beredar di medsos, -walau terselip gambar hoax namun sebagian besar benar adanya, menyodorkan gambaran betapa sadisnya pembantaian terhadap Muslim Rohingya. PBB menggambarkan Rohingya sebagai kaum yang paling teraniaya di dunia.</span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #585858; font-family: Lato; font-size: 15px; margin-bottom: 17px;">
Seperti yang diceritakan para pengungsi yang lolos dari amukan militer Myanmar di Bangladesh, mereka bercerita bagaimana penganiyayaan yang mereka terima begitu biadab. Kaum lelaki dikumpulkan dengan mata tertutup untuk dibantai secara masal didepan anggota keluarga mereka, kaum perempuan dan anak-anak perempuan menjadi sasaran pemerkosaan bergilir, anak-anak kecil bahkan bayi yang baru lahir diinjak, dipenggal, atau dilempar ke danau. (Koran Arroyah- Bangladesh).</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #585858; font-family: Lato; font-size: 15px; margin-bottom: 17px;">
Terungkap dari satelit google bahwa lebih dari 2600 rumah telah dibakar. Pada tanggal 25 Agustus 2017, hanya dalam 3 hari saja, 3000 Muslim Rohingya dibantai oleh pasukan keamanan Myanmar dengan dalih mencari kelompok teroris Tentara Pembebasan Rohingya Arakan (ARSA) yang menyerang pos-pos militer Myanmar, militer Myanmar membabat habis semua etnis Rohingya termasuk perempuan dan anak-anak. (kantor berita Turki <em style="box-sizing: border-box;">Anadolu Agency</em>)</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #585858; font-family: Lato; font-size: 15px; margin-bottom: 17px;">
Yang lebih menyayat hati adalah sikap pemimpin Muslim terhadap pengungsi Rohingya yang meminta suaka. Perdana menteri Bangladesh Hasina Wajed memerintahkan pasukan keamanan perbatasannya untuk mendorong pengungsi kembali ke Myanmar, atau membuang mereka ke teluk Benggala. Sudah ada sekitar 38.000 pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari Rakhine ke Bangladesh dan 20.000 pengungsi yang masih terdampar di pulau tak berpenghuni tanpa bantuan makanan dan atap.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #585858; font-family: Lato; font-size: 15px; margin-bottom: 17px;">
Bahkan 28 Agustus 2017, Kemenlu Bangladesh mengirimkan proposal resmi ke kedutaan Besar Myanmar di Dhaka untuk menyampaikan ketertarikan Bangladesh dalam membantu tentara Myanmar untuk membantai saudara saudara kita disana (Koran Arroya- Bangladesh). Sungguh penghianatan yang amat kejam.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #585858; font-family: Lato; font-size: 15px; margin-bottom: 17px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Sejarah Rohingya</span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #585858; font-family: Lato; font-size: 15px; margin-bottom: 17px;">
Krisis Rohingya sudah lama terjadi, pengusiran dan pembantaian nya sudah ‘dicicil’ dari awal mula keberadaan Kerajaan Budha dan Kolonial Inggris .</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #585858; font-family: Lato; font-size: 15px; margin-bottom: 17px;">
Rohingya adalah etnis yang lebih mirip dengan Bangladesh, daripada etnis Pemerintahannya, Indocina. Karena memang pada masa penjajahan Inggris, banyak warga Bangladesh yang migrasi ke Arakan, sehingga terjadilah asimilasi. Begitupun agamanya, Myanmar adalah negara mayoritas beragama Budha, berbeda dengan Rohingya yang Muslim. Bahkan Rohingya kerap disebut bukan asli warga Burma.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #585858; font-family: Lato; font-size: 15px; margin-bottom: 17px;">
Padahal jika kita lihat sejarahnya, Arakan yang saat ini bernama Rakhine, yang merupakan wilayah mayoritas Muslim Rohingya. Sudah ada sebelum negara Birma lahir (1948). Pada masa kekhilafahan Harun Arrasyid, Daulah Khilafah Islamiyah yang merupakan negara adidaya pada saat itu,memasuki birma (877 M).</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #585858; font-family: Lato; font-size: 15px; margin-bottom: 17px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"></span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #585858; font-family: Lato; font-size: 15px; margin-bottom: 17px;">
Kepemimpinan Islam di Arakan/Rakhine berakhir pada tahun 1784, saat kerajaan Budha dan Kolonialis Inggris menjajah Burma. Disitulah darah kaum Muslim pertama tumpah, kaum Budha berkoalisi menyerang dan menduduki Arakan, serta membunuhi kaum Muslim karena fanatisme agamanya.<br style="box-sizing: border-box;" />Dibawah kekuasaan Junta Militer, melalui UU tahun 1982, Operasi penghapusan kebangsaan kaum Muslim Rohingya resmi disahkan, karena dianggap bukan warga negara Birma.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #585858; font-family: Lato; font-size: 15px; margin-bottom: 17px;">
<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Krisis Rohingya adalah Krisis Agama</span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #585858; font-family: Lato; font-size: 15px; margin-bottom: 17px;">
Masifnya pembelaan kaum Muslim seluruh dunia, sungguh menggetarkan siapapun yang melihatnya. Bantuan donasi, obat-obatan, relawan, begitu besar dari individu Muslim, terlebih negeri Muslim. Aksi peduli Rohingya pun dimana-mana, bahkan pengajuan pencopotan peraih nobel perdamaian Aung San Suu Kyi yang bergeming melihat kedzoliman pemerintahannya menjadi viral. Hal ini membuktikan bahwa perasaan kaum Muslim sama, membela dan peduli pada Rohingya dan melaknat perbuatan perwira Budha dan militer Myanmar.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #585858; font-family: Lato; font-size: 15px; margin-bottom: 17px;">
Melihat geliat Ukhuwah Islamiayah yang besar, akhirnya ada berbagai pihak yang mencoba mengalihkan opini dan bernarasi bahwa konflik Rohingya bukanlah isu agama, ini hanyalah sekedar isu etnis, atau isu ekonomi atau isu kemanusiaan. Mereka menganggap, jika isu Rohingya adalah isu agama dikhawatirkan akan menjadi sumber konflik Islam Budha di Indonesia.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #585858; font-family: Lato; font-size: 15px; margin-bottom: 17px;">
Dalam kacamata Islam, makna toleransi kepada sesama manusia adalah menghormati keyakinannya, karena Islam adalah agama rahmatan lil alamin, agama pembawa rahmat bagi selruh dunia, tak terkecuali nonMuslim. Hal ini dicontohkan oleh Rosulullah SAW, beliau berjual beli dengan non Muslim, mengunjungi tetangga yang sedang sakit, walaupun tetangganya adalah kafir.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #585858; font-family: Lato; font-size: 15px; margin-bottom: 17px;">
Contoh lain, toleransi pada masa Utsmani yang diakui kebenarannya oleh seorang orientalis Inggris, TW Arnold dalam bukunya, “The Preaching of Islam: A History of the Propagation of the Muslim Faith, 1896, hlm. 134” menyatakan bahwa “Perlakuan terhadap warga kristen oleh pemerintahan Khilafah Turki Utsmani –selama kurang lebih dua abad setelah penaklukan Yunani- telah memberikan contoh toleransi keyakinan yang sebelumnya tidak dikenal di daratan Eropa”.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #585858; font-family: Lato; font-size: 15px; margin-bottom: 17px;">
Jadi jika ada yang mengatakan krisis Rohingya bukan krisis agama, itu tidaklah sesuai fakta. Pertama karena sudah nyata korbannya adalah Muslim. Fakta pembantaian Milisi Budha Rakhine dan militer Myanmar terhadap Muslim Rohingya sudah tidak bisa dielakkan.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #585858; font-family: Lato; font-size: 15px; margin-bottom: 17px;">
Kedua, jika kita lihat narasi Milisi Budha yang membantai Muslim Rohingya, mereka berulang kali mengatakan Muslim harus dimusnahkan dari bumi Myanmar. Meraka khawatir, Islam akan menyaingi mereka seperti halnya yang terjadi di Indonesia, yang kini negaranya mayoritas Muslim. Mereka mengatakan, sebelum tubuh Muslim di Myanmar semakin besar, mereka (Muslim) harus di musnahkan.<br style="box-sizing: border-box;" />Maka setiap usaha yang menistakan agama, wajib hukumnya bagi Muslim untuk membela. Krisis Rohingya yang menyebabkan kaum Muslim terusir dari rumahnya bahkan mati dibunuh karena agamanya, telah diterangkan dalam hadist Rasul</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #585858; font-family: Lato; font-size: 15px; margin-bottom: 17px;">
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #585858; font-family: Lato; font-size: 15px; margin-bottom: 17px; text-align: right;">
لَزَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عِنْدَ اللهِ مِنْ قَتْلِ رَجُلٍ مُسْلِمٍ</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #585858; font-family: Lato; font-size: 15px; margin-bottom: 17px;">
“Musnahnya dunia lebih ringan di sisi Allah daripada terbutuhnya seorang Muslim.” (HR. Muslim, An Nasa’i dan At Tirmidzi. Shahih At Targhib wa At Tarhib no.2439, Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #585858; font-family: Lato; font-size: 15px; margin-bottom: 17px;">
Dalam hadist, dikatakan satu orang Muslim lebih berharga dari dunia dan isinya, sedangkan darah kaum Muslim di Myanmar sudah beribu ribu. Pensitaan agama yang dilakukan Milisi Budha rakhine adalah perilaku binatang yang harus kita tentang. []</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #585858; font-family: Lato; font-size: 15px; margin-bottom: 17px;">
Kanti Rahmillah, M.Si</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzjDRhrbOI4OiiCCqc1FxOcf3AYG2i14SPN59A5sLyLj7LPyaPAi-KTyJEGgR3RHABGHLo9EE1Oc6LAPV-H3hdKPaFl2j0tgw4TbVVhTUt7ZGZm4chtlQSOxrWDdjGd1_I2Zq5GAktm8I/s1600/Muslim-Rohingya-mengulurkan-tangan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzjDRhrbOI4OiiCCqc1FxOcf3AYG2i14SPN59A5sLyLj7LPyaPAi-KTyJEGgR3RHABGHLo9EE1Oc6LAPV-H3hdKPaFl2j0tgw4TbVVhTUt7ZGZm4chtlQSOxrWDdjGd1_I2Zq5GAktm8I/s320/Muslim-Rohingya-mengulurkan-tangan.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; margin-bottom: 17px;">
<span style="color: #585858; font-family: Lato;"><span style="font-size: 15px;">https://www.islampos.com/genosida-rohingya-dan-persatuan-umat-muslim-dunia-47371/</span></span></div>
kantihttp://www.blogger.com/profile/03442339573037619515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8412406614827269369.post-5787843601703823342018-01-09T10:17:00.003-08:002018-01-09T10:17:45.622-08:00Kapitalisme Membidani Lahirnya “Ayah Ibu Kriminal”<div class="MsoNormal">
Ibarat “ Baiti Jannati” , keluarga adalah tempat dimana rasa
bahagia terkumpul dan tercipta suasana yang harmonis. Lahir didalamnya,
individu-indivdu penyayang yang terdidik dalam menjalani kehidupan. Aqidah yang
tertanam dalam anggota keluarganya, menjadi pondasi ketakwaan mereka. Syariat
sebagai konsekuensi keimannanya, menjadi perisai dalam mengarungi kehidupan. Ayah
menjadi tempat sandaran untuk rasa aman, Ibu menjadi pendidik utama dan pertama
untuk anak-anaknya. Namun kapitalisme merenggut semuanya. Kemiskinan yang
mencekik, keimanan yang dangkal, menyebabkan suami istri tak berfungsi sebagaimana
fitrahnya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Sebut saja, kasus
Atty-Itoc yang menambah deretan list pasutri yang melakukan korupsi. Wali
Kota Cimahi nonaktif ini, bersama suaminya M Itoc ditangkap KPK saat menerima
transferan uang sebesar 500juta. Tentu bukan hanya mereka, masih banyak deretan
pasutri yang terseret kasus korupsi, seperti M Nazarudin dan Neneng yang hingga
kini masih mendekam dijeruji, karena kasus suap di Kemenpora dan Wisma Atlit. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Mereka adalah pejabat negara, yang seharusnya mampu menjadi
“orang tua” masyarakat, yang mengayomi dan melayani umat, hingga terangkat
martabatnya. Namun pendidikan sekuler membuat mereka menjadi pintar tanpa
takwa. Suami istri bahu membahu menciptakan kebahagiaan sendiri, menari diatas
penderitaan rakyatnya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Bukan hanya korupsi. Kasus vaksin palsu yang baru-baru ini
meresahkan masyarakat, ternyata dilakukan oleh pasutri hidayat dan rita. Mereka
memproduksi vaksin palsu dirumahnya sendiri. Padahal suami istri seharusnya
bekerjasama dalam kebaikan, bukan kemudorotan. Menjadikan rumah sebagai tempat
ibadah yang kondusif, bukan malah menjadikan rumah sebagai tempat maksiat.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Yang lebih miris, kasus pasutri yang menjadi mucikari
online. Disebutkan oleh tribunnews.com, alasan pasangan ini menjadi geremo
sekalius merangkap PSK, lantaran mereka tidak sanggup membiayai kedua anaknya.
Belum lagi kasus yang dilaporkan pada KPAI, seorang Ibu di Samarinda yang tega menjual
keperawanan anaknya, padagal baru 11
tahun, hanya karena terlilit hutang.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Siapa yang tidak sedih mendengar kasus diatas. Seharusnya ayah
dan ibu menjadi teladan utama bagi anak-anaknya, menjadi pelindung di garda
terdepan bagi buah hatinya. Sungguh memprihatinkan jika mereka menjadi korban
pertama kedua orangtuanya. Mana mungkin
akan terlahir anak-anak yang solih dan cemerlang, apalagi berkarya untuk umat,
jika orang tuanya adalah pelaku kriminal. Anak-anak yang merupakan generasi
penerus bangsa, kini harus siap menjadi sampah bangsa. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Dengan demikian, wajar jika remaja hari ini, banyak yang
kehilangan identitasnya, lantaran kerja “kotor” orang tuanya. Mereka makan dari
hasil uang haram, maka jangan disalahkan jika mereka menjadi bebal, keimanan
seolah tak sudi menempel dalam darah daging mereka. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kasus kasus diatas menggambarkan pada kita, bahwa Indonesia berada
dalam darurat ketahanan keluarga. Delapan fungsi keluarga (reproduksi, ekonomi,
sosial, protektif, rekreatif, afektif, eduktif, relijius) yang menjadi ciri
keluarga ideal, menjadi hal yang langka. Mengapa begitu mudahnya suami istri
melakukan kriminalitas? hanya demi mendapatkan kecukupan ekonomi dan
kebahagiaan dunia?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Sistem ekonomi liberal, sistem yang membebaskan bagaimana cara
memperoleh harta. Sistem yang membolehkan seseorang untuk mendzolimi orang
lain, hanya demi pemenuhan kebutuhan hidupnya. Begitu pun mandulnya sistem
hukum dalam mewujudkan fungsi sanksi yang menjerakan, dan mencegah pihak lain mengulang
kriminalitas, menjadi bagian penting dalam menciptakan tingkah laku pasutri
yang abnormal. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Negara Soko Guru
Ketahanan Keluarga<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
Keluarga adalah institusi terkecil dalam sebuah masyarakat.
Jika institusi kecil ini hancur, maka sangat mudah bagi sebuah peradaban
manusia, menjadi liar tak terarah. Oleh
karena itu, ketahanan keluarga menjadi bagian penting dalam menopang ketahanan
negara. Begitupun negara menjadi soko guru terciptanya ketahanan keluarga.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Delapan fungsi keluarga, tidak akan mungkin bisa
dilaksanakan secara sempurna jika negara tidak mendukungnya. Misalnya saja fungsi
ekonomi sebuah keluarga. Akan sulit terwujud tanpa bantuan negara. Ketika masyarakat dibiarkan begitu saja dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya, negara angkat tangan dalam menyelesaikannya, maka
bukan hanya kriminalitas yang menjadi ekses negative akibat sulitnya ekonomi,
akan keluar berbagai macam problema yang menghantam ketahanan keluarga. kasus
perceraian misalnya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Data hinga oktober tahun 2016, ada 212ribu Janda baru di
Indonesia. Tercatat 315 ribu permohonan cerai diterima dipengadilan agama
seluruh Indonesia. Dari 315 ribu
permohonan cerai, sebanyak 224ribu permohonan gugat cerai oleh istri. Itu artinya
hampir 80% gugat cerai dari pihak istri.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Meningkatnya angka perceraian 5 tahun terakhir ini
(2010-2015) sebesar 59-80 persen (Kementrian agama). Menurut Muharam Marzuki,
Kepala Puslitbang, dari 2 juta pasangan yang menikah, sebanyak 15-20 persen
bercerai. Adapun alasan tertinggi perceraian adalah masalah ekonomi, apakah itu
suami kurang menafkahi atau <i>income </i>istri
lebih tinggi daripada suami. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Tentu peran negara sangatlah besar terrhadap ekonomi keluarga.
Negara seharusnya memberikan pemahaman bahwa yang berkewajiban mencari nafkah
adalah ayah. Ketika ibu turut andil dalam membantu perekonomian keluarga dan
mengabaikan kewajiban utamanya, mendidik anak. Hal itu bertentangan dengan
fungsi keluarga dan akan menimbulkan permasalahan baru, yaitu anak terabaikan. Namun
yang terjadi saat ini, justru negara mendorong para ibu untuk membantu
perekonomian keluarga, sebagai contoh program PEP (Pemberdayaan Ekonomi Perempuan) . <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Bukan hanya memberikan pemahaman, negara juga wajib
menyediakan program dan sarana pelatihan agar individu-individu yang wajib
mencari nafkah, menjadi terampil. Negara
membuka lapangan pekerjaan seluas - luasnya untuk para ayah, bukan untuk para
ibu. Permodalan dan pengembangan akses usaha yang mudah, termasuk negara harus
mengawasi praktek curang dalam dunia usaha. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Ketika negara sudah memfasilitasi dan mendukung tercapainya
fungsi ekonomi keluarga dan ketujuh fungsi lainnya, niscaya tidak akan merebak
kasus pasutri yang melakukan kriminal seperti saat ini. Sistem negara yang kuat
adalah negara yang mampu menyelesaikan permaslahan tanpa menimbulkan masalah
yang baru disisi lain. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Sistem demokrasi yang berasakan sekuler, mencari solusi
dalam setiap permasalahnnya hanya dengan akal manusia yang terbatas, ditambah
sudut pandang yang pragmatis menyebabkan
ketahanan negara dalam sistem ini rapuh bak sayap kupu-kupu. Hanya syariat
Islam dalam bingkai Daulah Khilafah yang mampu menjadikan negara soko guru
dalam merealisasikan delapan fungsi keluarga. Hingga tercipta ketahanan
keluarga.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kanti Rahmillah , S.T.P, M.Si<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
2016</div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
kantihttp://www.blogger.com/profile/03442339573037619515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8412406614827269369.post-8476017160650764112018-01-09T10:13:00.001-08:002018-01-09T10:13:46.643-08:00Kedzoliman Penguasa dan Media terhadap Suara Umat ISlam<div style="background-color: white; border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
411, menjadi angka yang akan selalu di ingat sepanjang sejarah Indonsia. Pada hari itu, 4 november 2016, telah terjadi aksi damai oleh 2 juta lebih kaum muslim Indonesia. Mereka hadir untuk membela agama Allah. Surat Al maidah ayat 51, menjadi saksi terlukanya hati seluruh kaum muslim, karena ayat sucinya dihina oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang kebetulan keturunan cina, menjabat sebagai gubernur DKI dan beragama nasrani. Dan ini bukan masalah SARA, karena siapapun yang menghina Al Quran maka reaksi kaum muslim akan sama.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Tuntutan mereka cuma satu, menuntut proses dan penegakan supremasi hukum atas kasus Ahok. Namun sampai tulisan ini dibuat pemerintah masih belum menunjukan sikap tegasnya. Jangan heran jika rencana Aksi bela Al Quran jilid 3 tanggal 25 november 2016 yang jumlahnya diprediksi akan semakin bertambah, menjadi momok yang harus di waspadai oleh pemerintah. Pertanyaannya, akankah tuntutan kaum muslim dikabulkan, Ahok diadili?</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Terlepas dari pembahasan ahok ditangkap atau ahok bebas, ada setidaknya 2 hal yang menarik dalam kejadian ini, yaitu sikap penguasa dan sikap media yang seperti saudara kembar.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<b style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Sikap Penguasa</b></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Kemana JOKOWI? Aksi Bela Al Quran 411 sudah jauh-jauh hari di beritakan. Seluruh media terlibat dalam pengopinian aksi damai tersebut. Namun apa yang dipilih Jokowi pada tanggal tersebut, sungguh tidak mengenal skala prioritas. Jokowi lebih memilih untuk meninjau proyek kereta di Bandara Soekarno-Hatta daripada menemui para demonstran. </div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Kericuhan kecilpun terjadi selepas waktu solat isya, lantaran Bapak Presiden tidak kunjung datang. Padahal, Jokowi dimata media dicitrakan menjadi presiden yang ramah, low profile, sering ‘blusukan’ , senang menerima banyak tamu dari semua kalangan. Mulai dari pelawak hingga pelaku pembakaran masjid di Tolikara saja di sambut hangat oleh Jokowi. Sungguh miris, jutaan umat hadir di depan istana, mereka tak diberikan apresiasi oleh presidennya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Ketidakhadiran Jokowi merupakan bentuk abainya seorang penguasa pada aspirasi rakyatnya. Sikap Jokowi telah menjadi bumerang bagi karir politiknya. Kaum muslim se-Indonesiia merasa dilecehkan, dan opini bahwa Jokowi mengintervensi kasus ahok semakin jelas terlihat kebenarannya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Pertanyaannya, mengapa Jokowi seolah-olah ingin melindungi Ahok? Padahal yang digugat oleh umat adalah sikap Ahok yang menistakan Al-Quran. Apa hubungannya Jokowi dengan Ahok? </div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /><div id="adsense-content" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-5378135306726200" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="3208225963" data-adsbygoogle-status="done" style="border: 0px; display: block; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><ins id="aswift_1_expand" style="background-color: transparent; border: none; display: inline-table; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline; visibility: visible; width: 653px;"><ins id="aswift_1_anchor" style="background-color: transparent; border: none; display: block; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; height: 0px; line-height: inherit; margin: 0px; opacity: 0; overflow: hidden; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline; visibility: visible; width: 653px;"><iframe allowfullscreen="true" allowtransparency="true" frameborder="0" height="164" hspace="0" id="aswift_1" marginheight="0" marginwidth="0" name="aswift_1" scrolling="no" style="border-style: initial; border-width: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; height: 164px; left: 0px; line-height: inherit; margin: 0px; max-width: 100%; padding: 0px; position: absolute; top: 0px; vertical-align: baseline; width: 653px;" vspace="0" width="653"></iframe></ins></ins></ins></div>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Ahok tentunya sangat dekat dengan pengusaha, sebut saja kasus Penggusuran Kalijogo. Menurut Direktur Utama PT Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja, perusahaannya mengeluarkan Rp 6 miliar atas permintaan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk membiayai penggusuran kawasan prostitusi Kalijodo di Penjaringan, Jakarta Utara, akhir Februari lalu (Tempo.co). Dari sini bisa kita pastikan Ahok sangat dekat dengan pengusaha.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Begitulah alam kapitalisme. Penguasa adalah pelayan konglomerat, bukan pelayan rakyat. Penguasa adalah tameng untuk langgengnya perusahaan-perusahaan besar penjajah bangsa. Penguasa tidak bisa bertindak secara mandiri, karena sejatinya dia hanyalah boneka yang digerakan oleh sejumlah kepentingan. </div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<b style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></b></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<b style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Sikap Media </b></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Setali tiga uang dengan penguasa, sikap media mainstream pun tak kalah ironinya. Media sekuler dan media barat seolah bersekongkol dalam mencitraburukan Aksi Damai 411. Seperti Headline Harian Media Indonesia yang juga group Metrotv, yaitu “Aktor Politik dibalik kericuhan”. Setitik diberitaka besar, padahal aksi ricuh hanya sebentar dan terjadi di malam hari. Apalagi kejadian ricuh ini sudah diklarifikasi oleh Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo, bahwa ini murni dilakukan oleh provokator yang bukan berasal dari peserta aksi.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Bukan hanya kericuhan yang di blow up, tuduhan aksi ditunggangi pun keluar dari mulut media, sebut saja harian Kompas dalam headline nya menyebutkan “Presiden: Aktor Politik menunggangi”. Pernyataan presiden yang tidak hadir di tempat kejadian dan secara premature menuduh peserta aksi ditunggangi, malah dijadikan headline. Padahal, peserta aksi yang hadir murni didorong oleh hati nuraninya. Apalagi dalam sejarah politik Indonesia, partai politik mana yang bisa menghadirkan jutaan demonstran?</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Begitupun media luar, CNN memberitakan peserta aksi hanya 200ribu. Dalam artikelnya BBC menaksir unjuk rasa 411 diikuti oleh 50rb orang. Padahal Masjid Istiqlal Jakarta yang merupakan masjid terbesar seasia tenggara, tidak mampu menampung seluruh demontrran. </div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<div style="border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Tak ketinggalan, isu bahwa aksi ini disusupi oleh ISIS atau agenda Khilafah. Majalah TIMES, mengutip TITO, menyebutkan bahwa, kelompok yang berafiliansi ISIS kemungkinan akan menyusup pada aksi 4 November. Tak tertinggal koran Australia, Sidney Morning Herald, menurunkan judul <i style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">"Jakarta protest: Violence on the streets as hardline Muslims demand Christian governor Ahok be jailed" </i>("Demonstrasi Jakarta: Kekerasan di Jalanan Ketika Garis Keras Muslim Menuntut Gubernur Kristen Ahok Dipenjara"). </div>
<div style="border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Sistem demokrasi, yang dalam teorinya kebebasan berpendapat menjadi salah satu asasnya. Namun faktanya, demokrasi telah membungkan aspirasi yang bertentangan dengan penguasa saat ini. Memplintir fakta, dan menjadikannya sejalan dengan opini mereka.</div>
<div style="border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Media adalah pilar keempat dalam demokrasi. Dia adalah alat untuk menyampaikan gagasan penguasa kepada rakyatnnya. Jadi wajar jika media menampilkan berita “bohong” kepada umat, agar masyarakat sejalan dengan keinginan penguasa. Sikap media dan penguasa saat ini seolah “kompak” dalam mencitraburukkan Islam.</div>
<div style="border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Berbeda dengan Islam. Islam memposisikan Penguasa adalah sebagai pelayan umat, umat mencintai pemimpinnya, begitupun pemimpinnya mencintai seluruh umatnya. Sehingga proses amar makruf (baca: Aksi damai umat pada penguasa) diantara keduanya berjalan harmonis. Pemimpin menjadi garda terdepan dalam melindungi kitab Al Quran, bukan melindungi yang menistakan Al Quran.</div>
<div style="border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Begitupun media, Media hadir untuk mengkondisikan Jawil Iman (kondisi keimana) masyarakat, menyebarkan syiar kebenaran bukan kebohongan, media menjadi alat untuk semakin kokohnya syariat Islam di tubuh negara. Tentu, hal ini hanya bisa terwujud dalam sebuah sistem Khilafah. Sistem Islam yang mampu menebarkan rahmatan lil alamin. <b style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">[VM]</b></div>
<div style="border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kanti Rahmillah, S.T.P, M.Si</b></div>
<div style="border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></b></div>
<div style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="color: #343434; font-family: Arial, sans-serif;"><b>http://news.visimuslim.org/2016/11/kezaliman-media-dan-penguasa-terhadap.html</b></span></span></div>
<div style="border: 0px; color: #343434; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">2016<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgevivBxNR27bKyuQhRFaMlHDG_Nhwr3kq__8TY-mqi-tJDFiFDZLiTQBQ1fhZQDapR2qDpxEsElosmKceh5CRyJQn4vS9IOK_JGTEcC6CVt1h-clfr1UCpkqwYfBCQo_WDdknUqPZSMRI/s1600/Jokowi+Blusukan+ke+bandara+saat+aksi+4+nov.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="350" data-original-width="630" height="177" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgevivBxNR27bKyuQhRFaMlHDG_Nhwr3kq__8TY-mqi-tJDFiFDZLiTQBQ1fhZQDapR2qDpxEsElosmKceh5CRyJQn4vS9IOK_JGTEcC6CVt1h-clfr1UCpkqwYfBCQo_WDdknUqPZSMRI/s320/Jokowi+Blusukan+ke+bandara+saat+aksi+4+nov.jpg" width="320" /></a></div>
</b></div>
</div>
kantihttp://www.blogger.com/profile/03442339573037619515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8412406614827269369.post-48301488627986133492018-01-09T10:09:00.000-08:002018-01-09T10:14:02.172-08:00Mahasiswa, Kaum Intelektual Pembangun Peradaban Mulia<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Adalah sebuah bencana besar, ketika para intelektual
bungkam tehadap permasalahan umat, yang nyata terjadi didepan matanya. Dan hari
ini kita menyaksikan itu semua. Pemuda yang diharapkan menjadi penerus bangsa,
kini sibuk dengan urusannya masing-masing. Selagi kuliah mereka sibuk belajar
mengejar indeks prestasi, setelah lulus sibuk
mengejar karir dan kebahagiaan dunia. Makna sukses dimata mereka adalah
jika setelah mereka lulus, mereka mendapatkan pekerjaan di tempat yang bonafide
dan mempunyai keluarga yang bergelimang harta, rumah dan mobil mereka siapkan
untuk mengisi kebahagiaan dunianya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Di sisi yang lain, pemuda yang tidak berkesempatan duduk
di bangku perkuliahan, atau mereka yang kurang suka dengan aktivitas belajar
–walau statusnya mahasiswa. Mereka asik memanjakan diri mereka sendiri. lihat
saja narkoba, miras, video porno, game online, geng motor, dan masih banyak
lagi aktivitas mubajir dan mudorot lainnya, menjadi tempat berlabuh mereka. Mereka
merasa akan gagal dimasa depan, gagal mendapatkan pekerjaan bonafit, gagal
mempunyai rumah dan mobil mewah, merasa gagal untuk bahagia – definisi mereka.
Akhirnya mereka melakukan aktivitas, yang jangankan bermanfaat untuk umat,
apalagi untuk akhirat, bermanfaat untuk dirinya saja tidak. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Menurut kemdikbud, data statistik Jumlah kampus di
indonesia meningkat, secara otomatis jumlah mahasiswanya pun meningkat. Berarti
semakin banyak SDM (Sumber Daya Manusia) yang berpendidikan. Jumlah sarjana,
magister dan dokter terus meningkat. Ribuan karya ilmiah dihasilkan tiap
tahunnya. Belum lagi kita menyaksikan, tidak sedikit anak bangsa yang memboyong
piala-piala kometisi setingkat dunia. Sungguh membanggakan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Indonesia adalah negara agraris yang kaya akan SDA (Sumber
Daya Alam) nya. Secara logika sederhana, sebuah negara yang memiliki SDA dan
SDM yang melimpah, akan menjadi negara yang maju. Namun apa yang terjadi dengan
negara kita? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sungguh miris, hampir seluruh SDA strategis dikuasai
oleh asing. Lihat saja, Freeport milik Amerika Serikat, pasca pengesahan Undang
–undang no 1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing (PMA) . Pada 7 April
1967, pemerintah Indonesia melakukan penandatanganan kontrak izin eksploitasi
tambang di Irian Jaya dengan Freeport. Itu berarti, Freeport sudah mengeruk emas dan tembaga di negeri
kita berpuluh-puluh tahun. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jelas, sangat merugikan negara. Coba saja jika tambang
emas di Mimika Irian Jaya ini dikuasai negara, Indonesia sudah tidak harus
berhutang dalam memenuhi anggaran belanjanya. Karena menurut
majalah <em><span style="background: white; border: none 1.0pt; color: #333333; padding: 0in;">Mining International,
</span></em> tambang emas Freeport di Papua
ini adalah tambang emas terbesar didunia. Dan anehnya kontraknya diperpanang
sampai 2041. Itu baru Freeport, masih banyak perusahaan-perusahaan asing yang
bercokol di Indonesia. Lantas dimana para intelektual Indoneisa? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ada, mereka ada di Freeport, Chevron, Exxonmobil, dan perusahaan-perusahaan asing lainnya yang
bertengger di negeri ini. Namun bukan sebagai pengelola yang mengabdikan ilmunya
untuk membangun bangsa dan mensejahterakan rakyat Indonesia. Mereka disana,
mendedikasikan ilmunya untuk kebahagiaan mereka sendiri. Gaji puluhan juta per
bulan, mereka dapatkan dengan menjadi ‘jongos’nya perusahaan asing. Mereka tidak
peduli SDA nya dikeruk oleh asing, rakyat hidup sengsara, yang mereka pedulikan
hanya kebahagiaan diri dan keluarganya. Resmi lah para intelektual kita menjadi
sekrup kapitalisme. Menjadi budak di negeri sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hilangnya Potensi dan Peran Penting Para Intelektual
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Potensi pemuda sangatlah besar, mereka adalah
tumpuan masa depan yang akan mewarisi peradaban. Yang akan memimpin bangsa.
Namun sayang sekulerisme-kapitalisme mencabut potensi besar mereka. Seharusnya
mereka lah yang lantang bersuara menentang “penjajahan” oleh perusahaan asing ,
bukan malah mendulang manfaat akan keberadaan mereka di negeri ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Harusnya mereka, kaum intelektual yang mengelola SDA
negeri ini yang berlimpah, agar manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh rakyat
Indonesia, bukan malah menjadi sekrup-sekrup kapitalisme yang justru
melanggengkan keberadaan mereka di negeri ini. Lihatlah siapa yang menyusun dan
mengesahkan UU Penanaman Modal, UU Migas, UU Ketenagalistrikan, UU Sumber Daya Air.
yang menyengsarakan rakyat? Semua itu adalah hasil karya para intelektual
Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mengapa mereka bisa tega menggadaikan negerinya dan
menghamba pada tuan-tuan kapitalis (pemilik perusahaan asing) yang telah nyata
menjajah negeri kita? ini adalah problem sistemik dan rekayasa terstruktur. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pasca runtuhnya kekuasaan Islam, Daulah Khilafah
Islam di Turki Utsmani, ide sekulerisme
(pemisahan agama dengan kehidupan yang disambut dengan pemisahan agama
dengan negara) semakin eksis dan di emban oleh banyak negara, tak terkecuali
negeri-negeri muslim. Sistem pemerintahan yang sekuler, tentu berdampak pada
sistem pendidikan yang sekuler. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sistem pendidikan sekuler, mengabaikan pendidikan
agama. Padahal dalam pandangan Islam, pendidikan awal bagi anak-anak adalah
pendidikan agama. Setelah pendidikan agama (aqidah) sebagai pondasi telah kuat,
barulah mereka menempa dirinya dengan pendidikan yang bermanfaat untuk umat. Seperti
kebanyakan negara-negara lainnya, sistem
pendidikan Indonesia pun berbasis sekuler. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sehingga ilmu yang didapat di sekolah tidak berbanding
lurus dengan ketakwaanya. Jadi jangan heran, jika kita melihat orang pintar, menggunakan
ilmunya untuk berbuat kerusakan. Misalnya, meretas sistem keamanan bank. Yang
melakukan ini tidak mungkin orang yang berpendidikan rendah. Minimal mereka mengetahui
ilmu IT (teknologi informasi). Lantas kenapa
mereka melakukan ini?tentu, karena agamanya di pisahkan dengan kehidupannya, agamanya
disimpan rapat di kehidupan pribadinya atau bahkan dibuang. Tindakan mereka
tidak didasarkan pada boleh tidaknya oleh syariat. Yang mereka lakukan murni atas kepentingan hawa
nafsunya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Akibat sekuler pula, menurut Fika Komara, cara
berfikir kaum intelektual menadi sektoral, parsial kebidangan, dan apolitis. Akhirnya
kaum terpelajar menjadi terpisah dengan umat. Mereka sibuk dengan kepentingan
yang berputar pada individunya. Mereka sulit memahami persoalan umat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sekularisasi ini terus berestafet dengan ideologi kapitalisme
yg menjadi peran utama dalam dunia pendidikan saat ini. Hasilnya, tujuan
pendidikan hanya sebatas materi. Bisa dilihat, para mahasiswa sekarang
memandang perguruan tinggi adalah satu jalan menuju ‘kesuksesaan’ ala mereka.
Sehingga wajar jurusan-jurusan yang “mudah mengalir uang” menjadi jurusan yang
banyak diminati. Mahasiswa hari ini mencari jurusan bukan karena <i>passion</i> atau karena jurusan ini sangat
bermanfaat buat umat, namun mereka memilih jurusan dan perguruan tinggi, yang
memudahkan mereka untuk diterima diprusahaan-perusahaan bonafide. Mereka tidak
peduli apakah perusahaan itu merugikan negara atau kah tidak. Sekali lagi ini
adalah pengkerdilan potensi pemuda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Iniilah yg disebut oleh Proff James Duderstadt,
yaitu era keberlimpahan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun tidak mampu menjawab
krisis kemanusiaan, krisis ekonomi, krisis moral, krisis politik dan krisis
generasi. alias era kegagalan, karena manusia terus menerus memproduksi ilmu
pengetahuan ,namun terus menerus pula
memproduksi krisis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mahasiswa Mulia dalam Pandangan Islam<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600"
o:spt="75" o:preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f"
stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_1" o:spid="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75"
alt="Description: Image result for al mujadilah ayat 11" style='width:342.75pt;
height:54pt;visibility:visible;mso-wrap-style:square'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\a\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.png"
o:title="Image result for al mujadilah ayat 11"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img alt="Description: Image result for al mujadilah ayat 11" height="72" src="file:///C:/Users/a/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg" v:shapes="Picture_x0020_1" width="457" /><!--[endif]--></span><span style="background: white; color: #434242; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background: white; color: #434242; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">” <i>Allah akan menganngkat derajat orang-orang
yang beriman dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat. Allah maha
mengetahui atas apa-apa yang kalian kerjakan</i>” (QS Al Mujadilah , ayat 11)</span><span style="background: white; color: #444444; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background: white; color: #444444; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dalam tafsir Al
Jalalain dijelaskan bahwa, diakhir ayat diterangkan bahwasannya Allah akan mengangkat derajat orang-orang
yang beriman, yang taat dan patuh kepada-Nya, melaksanakan
perintah-perintah-Nya, menjauhi larangan-larangan-Nya, berusaha menciptakan
suasana damai, aman dan tenteram dalam masyarakat, demikian pula orang-orang
yang berilmu yang menggunakan ilmunya untuk menegakkan kalimat Allah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background: white; color: #444444; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dari ayat ini
dipahami bahwa orang-orang yang mempunyai derajat yang paling tinggi di sisi
Allah ialah orang yang beriman, berilmu dan ilmunya itu diamalkan sesuai dengan
yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya. Kemudian Allah SWT menegaskan bahwa Dia
Maha Mengetahui semua yang dilakukan manusia, tidak ada yang tersembunyi
bagi-Nya, siapa yang durhaka kepada-Nya. Dia akan memberi balasan yang adil,
sesuai dengan perbuatan yang telah dilakukannya. Perbuatan baik akan dibalas
dengan surga dan perbuatan jahat dan terlarang akan dibalas dengan azab neraka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background: white; color: #444444; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">mahasiswa adalah pemuda
dan orang yang berilmu, berbahagialah dan bersyukurlah karena kita diberikan
oleh Allah kesematan untuk bisa mengenyam pendidikan yang melebihi rata-rata
orang Indonesia -Perguruan tinggi. Lantas seperti apa karakteristik mahasiswa
yang sesuai dengan ayat Allah? pertama mahasiswa harus mempunyai kepribadian
Islam, apa yang dia fikirkan dan apa yang dia lakukan haruslah berporos pada
Islam. Begitupun mahasiswa haruslah cerdas dan peduli dengan umat, karena orang
cerdas akan mampu menyelesaikan permasalahan umat. Selanjutnya mahasiswa
haruslah lantang menyuarakan kebenaran, karena sesungguhnya ini adalah jalan kebaikan.
Terakhir mahasiswa haruslah menjadi garda terdepan dalam membangun peradaban
Islam. karena dengan tegaknya peradaban Islam, cahaya Islam akan mampu
menyinari seluruh pelosok dunia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background: white; color: #444444; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mari kita tengok para
pemuda intelektual muslimah dan kiprahnya bagi dunia. Pertama, Maryam Ijliya al
Asturlabi, seorang perempuan astronom yang dijuluki “ Al-Asturlabi” karena
memiliki kontribusi luar biasa dalam Astrolab (sebuah alat penting dalam
navigasi astronomis). Ada juga Fatimah Al Fihriy, muslimah asal Tunisia yang
mendirikan Universitas Al Qarawiyyin sebagai kampus tertua dan pertama didunia.
ada juga Muhammad Al faith yang mampu menembus benteng romari. yang dengannya
islam masuk ke belahan eropa. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tentunya, karakter pemuda di atas akan sulit kita temukan dalam sistem saat ini
-sekulersime kapitalisme. Pemuda terbaik akan dihasilkan dari sistem yang
terbaik<span style="background: white; color: #444444;"> yang pernah ada di dunia,
yaitu sistem Islam. Islam ketika diterapkan dalam sebuah sistem negara – Daulah
Khilafah Islamiah, akan mampu melahirkan banyak intelektual muda yang hadir
untuk menyelesaikan permasalahan umat. </span><span style="background: white; color: #434242;">Wallahu Ta’ala A’lam.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="background: white; color: #434242; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kanti Rahmillah,
S.T.P, M.Si<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background: white; color: #434242; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background: white; color: #434242; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Makalah Konferensi Intelektual Muslimah Purwakarta 2016</span></div>
kantihttp://www.blogger.com/profile/03442339573037619515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8412406614827269369.post-47231789548158500302018-01-09T10:02:00.001-08:002018-01-09T10:02:20.343-08:00Kisruh daging sapi, bukti lalainya pemerintah<div class="MsoNormal">
Tak ada jalan lain, akhirnya pedagang daging sapi pun mulai
mogok jualan. Lonjakan harga daging sapi hingga 140 ribu rupiah/ kg, membuat
konsumen lebih memilih mengganti protein keluarganya dengan ayam, telur,tempe
dll. Bukan hanya pedagang daging yang dirugikan dengan tingginya daging sapi. Begitupun
penjual baso, rumah makan padang dan pedagang-pedagang kecil lainnya yang
berbahan dasar daging sapi, mereka berebut daging sapi yang langka dan mahal. Semakin
mereka mendapatkan keuntungan yang minim, semakin terancamlah perekonomian
mereka.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kenaikan harga daging sapi menjelang romadon dan idul fitri
adalah hal yang wajar, karena secara fakta <i>demand</i>
(permintaan) akan pangan tersebut naik drastis. Namun menjadi tidak wajar
ketika pasca lebaran harga semkain naik. Padahal permintaan akan daging sapi sudah
turun. Artinya disini, permasalahannya terletak pada <i>supply</i> (penawaran) nya bukan <i>demand</i>nya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Pemerintah dengan program swasembada pangannya, berusaha
agar kran impor sedikit demi sedikit diturunkan. Untuk kasus daging sapi,
pemerintah memangkas kuota impor daging sapi sampai 50 ribu ton dari 270 ribu
ton pada periode sekarang. Wal hasil, lonjakan harga pun terjadi. Dr. Hendri
Saparini, direktur <i>executive core</i>
Indonesia dalam program perspektif ekonomi menilai bahwa lonjakan ini terjadi akibat
pemerintah menurunkan kuota impor, sehingga muncul ekspektasi akan ada
pengurangan <i>stock</i> daging sapi, inilah
yang menyebabkan spontan harga di pasar naik. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Walaupun pemerintah sudah mengatakan bahwa pasokan daging
sapi dalam negeri sudah mencukupi dari peternak lokal, namun pedagang
bersikeras menganggap pemeritah berbohong, karena faktanya dijakarta pasokan
daging 99% dari impor, sisanya 1 % dari bali. Sehingga jika impor tidak ada,
daging sapi pun tidak ada (Jitunes.com). Menurut Hendri perbedaan data inilah
yang menyebabkan para spekulan memainkan harga. Maka dari itu pemerintah harus
lebih serius mendata apakah benar pasokan daging dalam negeri mencukupi
kebutuhan? <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Penyebab Lonjakan
Harga Daging Sapi<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
Setidaknya ada dua penyebab utama kelangkaan pasokan daging
sapi, yang menyebabkan naiknya harga daging sapi saat ini. Pertama, dugaan
adanya permainan harga yang dilakukan para importir dan eksportir daging sapi.
Pasalnya merekalah pihak yang paling dirugikan, dengan adanya penurunan kuota
impor, mereka kehilangan omset triliunan rupiah. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Hitungan sederhananya : Jika harga 1 ekor sapi Australia +
pengapalan, dll = Rp 10 juta, maka eksportir itu kehilangan potensi omset
sebesar (270 ribu - 50 ribu) x Rp 10 juta = Rp 2,2 triliun setiap kuartal.
Berarti total hilangnya omset dalam 1 tahun = Rp 2,2 triliun x 4 = Rp 8,8
triliun. Angka yang fantastis!<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Adapun cara importir mempermainkan harga yaitu dengan
menahan sapi siap potong. Terbukti beberapa <i>feedloter</i>
setelah digerebek Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus
(Dittipideksus) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri , menimbun
ratusan sapi siap potong. Ditemukan 4 ribu ekor sapi siap potong, namun oleh
pemiliknya dibiarkan (Gresnes.com). Padahal secara economis ketika sapi telah
siap potong diperlama umurnya, akan menyusut bobotnya, itu artinya mereka akan
mendapat kerugian.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Penyebab kedua atas kelangkaan pasokan daging sapi ini adalah
kelalaian pemerintah yang tidak mampu melayani masyarakat dengan menyediakan
kebutuhan daging sapi yang cukup dan terjangkau. Sampai saat ini tekhnologi
peternakan sapi di Indonesia masih kalah jauh dibandingkan negara-negara
produsen sapi dunia. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Begitupun distribusi yang buruk, dapat menghambat sampainya
sapi dari sentra produksi menuju sentra konsumsi. Buruknya infrastruktur dan
juga pungli yang membuat harga sapi lokal lebih mahal dari pada sapi impor, hal
demikian membuat peternak sapi kurang ‘bergairah’ dalam beternak sapi. Sebagai
contoh pengangkutan sapi dari pulau bali dan Lombok lewat darat, akan menemui
paling sedikit 20 titik pungutan baik legal ataupun tidak. Padahal jika
pemerintah serius mengurus distribusinya, rantai yang panjang ini akan dengan
mudah dipangkas, dengan pembelian kapal pengangkut misalnya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Sebenarnya, poin pertama yaitu adanya permainan harga dari
importir dan eksportir adalah juga bentuk lalainya pemerintah. Seharusnya
pemerintah mampu mengantisipasi perbuatan curang para importir yang menyebabkan
kelangkaan pasokan daging sapi. Begitupun terkait eksportir sapi, seharusnya
pemerintah mempunyai kedaulatan atas ketersediaan daging sapi sehingga tidak
mudah disetir negara lain.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Tanggung Jawab
Pemerintah<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
Memang akhirnya, penguasalah yang paling bertanggung jawab
akan tersedianya pangan bagi warganya. Dalam perspektif Islam, tugas penguasa
adalah mengurusi urusan umat. Penguasa harus menjamin ketersediaan dan
keterjangkauan kebutuhan pangan tiap individu, karena pangan adalah salah satu
kebutuhan pokok yang harus dijamin negara. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Ketersediaan pangan adalah tersedianya stok pangan yang
memadai untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Dengan kata lain,
kemandirian produksi harus tercipta. Ketergantungan kebutuhan pokok pada negara
lain harus diputus. Walaupun impor diperbolehkan, namun jangan sampai
ketersediaan pangan bergantung pada impor. Karena hal ini yang akan mengakibatkan
kedaulatan pangan dalam negeri terancam.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Oleh karena itu, sebenarnya kebijakan pembatasan kuota impor
oleh pemerintah saat ini, guna memenuhi target swasembada pangan sudah tepat. Namun
tentunya harus diimbangi dengan kebijakan lainnya seperti pembinaan terhadap
peternak lokal baik dari sisi pemodalan ataupun
intensifikasi produksi. Bukan mengundang investor asing untuk
berinvestasi ternak sapi di Indonesia, seperti yang dilakukan mentri
perdagangan dulu. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Adapun keterjangkauan pangan adalah distribusi pangan yang
harus serius dikelola oleh pemerintah. Pemerintah harus benar-benar memastikan
setiap individu yang menjadi warga negaranya, tercukupi kebutuhan pangannya,
termasuk daging sapi. Sayangnya, dalam sistem ekonomi kapitalis, distribusi diserahkan
pada harga semata. Padahal tidak semua pihak bisa dan mampu mendapatkan hak nya
jika hanya harga yang menjadi distribusinya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Tanggung jawab pemerintah bukan hanya menyediakan pasokan
saja, lebih dari itu pemerintah harus benar-benar memastikan kebutuhan pangan
sampai di tiap individu yang membutuhkan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Namun sejatinya akan sulit menemukan penguasa yang
benar-benar memperhatikan rakyatnya dalam sistem demokrasi. Jikapun ada, mereka
akan tersandung dengan aturan-aturan yang melindungi sistem ini. Akhirnya wajar
jika pemerintahan dalam sistem demokrasi akan menelantarkan umat. Hanya sistem
Islam lah yang mampu melahirkan penguasa yang benar-benaar mengurusi umatnya.
sistem ini terbukti kuat dan mampu mensejahterakan warganya. Daulah Khilafah
Islamiyah. wallahualam<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
Kanti Rahmillah, S.T.P, M.Si<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
www.detikislam.com</div>
kantihttp://www.blogger.com/profile/03442339573037619515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8412406614827269369.post-26086713819388094062018-01-09T09:59:00.001-08:002018-01-09T09:59:08.894-08:00Gizi buruk Balita, Akibat Neoliberalisme<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">2015, Sungguh
memprihatinkan, Indonesia menjadi sorotan dunia dalam permasalahan gizi buruk
pada balita. Menurut guru besar Universitas Indonesia, prof. Dr. Endang L.
Achani, Indonesia termasuk 17 negara diantara 117 negara yang saat ini memiliki
3 masalah gizi buruk (stunting, wasting dan overweight), tak hanya itu, Indonesia pun termasuk dari 47
negara dari 122 negara yang mempunyai masalah
anemia pada WUS (Wanita Usia subur), begitu pula dengan cakupan 3
intervensi (IMD, ASI EKSLUSIF, TTD
bumil) di Indonesia masih terbilang rendah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Guru besar
UI, Endang, menjelaskan bahwa 9 bulan dan 2 tahun pertama pascalahir, merupakan
masa paling penting dalam kehidupan anak. Pasalnya, masa tersebut menjadi
penentu kehidupan mereka di masa mendatang. Oleh karena itu gizi balita pada
masa tersebut harus sangat diperhatikan oleh orang tuanya. Bila terjadi
kekurangan qizi pada masa tersebut, akibatnya bisa permanen. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Akibat
permanen tersebut, menurut dr Rachmat
Sentika (IDAI), yaitu gangguan pada tumbuh kembang otak, yang berakibat pada ketidaksempurnaan
dalam berfikir, yang diakibatkan rusaknya organ otak. khusus bagi perempuan, setelah
dia dewasa dan hamil, bisa mengakibatkan janin yang dikandungnya pun ikut
bermasalah . Lebih jauh, gizi buruk pada balita sangat berpengaruh terhadap
masa depan bangsa dan peradaban manusia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Apa yang Salah ?<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Menurut
riset kesehatan dasar secara nasional, 2 dari 10 balita di Indonesia masih
mengalami gizi buruk, yang dapat menghantarkan pada kematian. siapa yang
bertanggungjawab? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Angka Gizi buruk merangkak naik seiring
dengan naiknya angka kemiskinan, hal ini menandakan gizi buruk sangat erat
kaitannya dengan kemiskinan. Akibat harga pangan pokok melambung, warga miskin
semakin sulit mendapatkan pangan bergizi. Keterbatasan akses mereka terhadap
pangan, mengakibatkan balita, begitu juga orang dewasa mengalami gizi buruk
yang memprihatinkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Kasus gizi buruk yang meningkat, harus dianalisis bukan dari aspek
kesehatan saja, karena aspek lain justru lebih banyak pengaruhnya. Seperangkat
fasilitas medis dan edukasi yang diprogramkan pemerintah tidak cukup dalam
menyelesaikan permasalahan gizi buruk. Buat apa dibuat banyak posyandu yang
memberikan pelayanan kesehatan dan eduksi gizi, jika keterbatasan warga miskin
pada pangan bergizi tidak diperhatikan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sistem Neoliberalisme Mencengkram Indonesia<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Sistem neoliberalisme yang menjadi
basis perekonomian kita, diakui atau tidak telah merenggut hak hak warga untuk
hidup sehat, apalagi sejahtera dan bahagia. Hasil sumber daya alam dan energy
indonesia yang seharusnya bisa memenuhi kebutuhan warga, malah diobral ke
pengusaha asing, lihat saja pemerintahan hari ini mencabut subsidi BBM,
menaikan TDL, kebijakan tariff terhadap produk-produk impor dihilangkan dll.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Oleh karena itu, permasalahan gizi
buruk bukan hanya permasalahan kesehatan pada balita saja, tapi lebih kompleks,
ini adalah permasalahan turunan dari permasalahan pokok, yaitu diterapkannya
sistem ekonomi bebas yang menghilangkan peranan pemerintah dalam melindungi
warganya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Sistem neolib yang menyebabkan
kesengsaraan yang tidak berkesudahan ini, menjadikan penguasa hari ini tunduk
pada pengusaha yang memiliki modal. Bukan lagi menjadi pelayan rakyat yang
mengurusi rakyat, hingga rakyat tidak ada yang merasa terdzolimi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Berbeda dengan sistem ekonomi Islam
yang lahir dari sistem pemerintahan berbasis syariat Islam. Ketentuan aturannya
mengharuskan penguasa menjadikan rakyat sebagai tuan yang harus dipenuhui
kebutuhannya. Sumber daya alam juga energi yang dikelola, haruslah sebaik
mungkin dan diperuntukan seluruhnya bagi warganya. Begitupun Keterbatasan
pangan yang ditandai dengan harga fluktuatif mampu dikendalikan dengan tidak
bergantung pada dollar. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Ketika seluruh rakyat nya sudah
terjamin kebutuhan pokonya, akses pada pangan bergizi menjadi hal yang mudah.
tidak akan ada lagi kasus gizi buruk yang diakibatkan oleh kemiskinan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Namun hal demikian akan sulit jika
keberadaan sistem yang diterapkan saat ini masih bersisitemkan demokrasi, bukan
Islam. Undang-undang atau aturan yang dipakai adalah aturan yang lahir dari
suara mayoritas, bukan syariat. Padahal syariat islam menjamin kebutuhan pokok
seluruh warga tanpa kecuali. Merupakan dosa besar bagi penguasa yang lalai
terhadap amanahnya, yaitu mengurusi umat. Tentunya penguasa yang amanah hanya
akan lahir dari sistem yang benar, yaitu sistem Khilafah. Wallahuamalam<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Kanti Rahmillah, S.T.P, M.Si<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">Muslimah Hizbut Tahrir<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">24 April 2015</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;">www.islampos.com</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span></div>
kantihttp://www.blogger.com/profile/03442339573037619515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8412406614827269369.post-62312873397375847682018-01-09T09:52:00.002-08:002018-01-09T09:52:48.985-08:00Reportase FORMUDA PURWAKARTA <div class="MsoNormal">
<b>PEREMPUAN DALAM
JEBAKAN NEOLIBERALISME DAN FEMINISM<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b>(Telaah Kritis Fenomena
Rusaknya Institusi Keluarga dalam Perspektif Islam)<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Oleh: Kanti Rahmillah</b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
HTI Press. Purwakarta. Ahad, 26 April 2015, lebih dari 200
peserta dari berbagai kalangan di purwakarta, antusias mengikuti FORMUDA (Forum
Muslimah Untuk Peradaban). Acara ini diselenggarakan oleh Muslimah Hizbut
Tahrir Indonesia DPD II Purwakarta. Bertempat di Aula Yasri SMK FARMASI
Purwakarta dengan tema “Perempuan dalam Jebakan Neoliberalisme dan Feminisme
(Telaah Kritis Fenomena Rusaknya Institusi Keluarga dalam Perspektif Islam)”. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Hadir sebagai pembicara pertama Ustadzah Pratma Julia
Sundari, Lajnah Siyasi DPP MHTI, dalam pemaparannya menyampaikan bahwa
Indonesia dipaksa menggunakan Ideologi dan Sistem Kapitalisme. Diawali dengan kontrak kerja pada zaman
Soeharto hingga saat ini, Indonesia menjadi negara yang siap dieksploitasi SDA
dan SDM nya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Dampaknya kemiskinan mendera rakyat Indonesia. Akibat
kemiskinan, Indonesia dengan sukarela mengadopsi program-program yang
ditawarkan barat, termasuk di dalamnya feminisme. Lebih jauh Pratma
menyampaikan bahwa akibat paling berbahaya dari mobilisasi perempuan bukan
hanya pada hancurnya keluarga, namun juga kehancuran peradaban. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Pembicara kedua Ustadzah Sulistiawati Usman, Lajnah Khusus
Mubaligho MHTI DPD I JABAR, menyampaikan bahwa perempuan akan mulia dalam dekapan
Allah SWT. Sulistiawati pun menyampaikan bahwa Islam telah mengatur perempuan
sesuai dengan kodratnya, namun sistem kapitalisme yang ada menjadikan perempuan
keluar dari kodratnya. Padahal sistem Islam yang paripurna menjadikan perempuan
dengan perannya yang unik (sebagai anak, isteri, anggota masyarakat dan ibu)
tentu yang utama sebagai hamba Allah, menjadikan peran utama perempuan sebagai
arsitek generasi pemimpin peradaban Islam.<o:p></o:p></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
Oleh karena itu, memperjuangkan Syariah Islam secara kaffah
dalam bingkai Daulah Khilafah adalah sebuah keharusan. Sulis pun menyampaikan
bahwa metode yang digunakan agar Khilafah benar benar terwujud harus lah sesuai
dengan metode Rasulullah. Adapun tahapannya tasqif, tafa’ul ma’al ummah dan
istilam al hukmi dengan dukungan ahlun nusroh. (KR)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
file:///D:/media%20MHTI%20cepot/bacapdf.com_perempuan-dalam-jebakan-neoliberalisme-dan-feminisme.pdf</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
2015</div>
kantihttp://www.blogger.com/profile/03442339573037619515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8412406614827269369.post-72083570743805214432018-01-09T09:50:00.000-08:002018-01-09T09:54:23.099-08:00Perempuan dalam jebakan neoliberalisme dan feminisme<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 4.0pt; mso-hyphenate: none; tab-stops: 27.0pt 215.75pt 287.75pt 359.75pt 431.75pt 503.75pt 575.75pt 647.75pt 719.75pt 791.75pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Oleh : Kanti rahmillah, M.Si</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 4.0pt; mso-hyphenate: none; tab-stops: 27.0pt 215.75pt 287.75pt 359.75pt 431.75pt 503.75pt 575.75pt 647.75pt 719.75pt 791.75pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Belum genap setahun bekerja, corak tata kelola
pemerintahan Indonesia semakin menunjukan dengan tegas wajah liberalnya. Hal
ini tampak dari kebijakan pemerintah seperti mencabut subsidi BBM, padahal penetapan
harga BBM nasional masih mengikuti harga minyak dunia. Tak lama berselang
beberapa kebutuhan pokok merangkak naik, seperti TDL, LPG, serta beberapa
sembako dan lainnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 4.0pt; mso-hyphenate: none; tab-stops: 27.0pt 215.75pt 287.75pt 359.75pt 431.75pt 503.75pt 575.75pt 647.75pt 719.75pt 791.75pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> K</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">alangan
yang me</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">naruh </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">harapan
dengan terpilihnya Joko</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">wi mulai menuai kekecewaan. Namun yang lebih fatal adalah nasib hidup
mayoritas rakyat yang semakin buruk, karena tak mampu memenuhi kebutuhan mereka
dengan tuntas. Tentu saja termasuk
didalamnya adalah kesulitan hidup yang dialami kaum perempuan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kondisi ini mendorong sebagian kaum
perempuan khususnya kaum ibu ikut mencari nafkah sebagai solusi untuk
mengamankan perut keluarga. Apalagi dengan adanya perdagangan bebas, memudahkan
perusahaan asing mendapatkan tenaga kerja yang murah dari kalangan perempuan
bukan laki-laki. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tidak hanya bekerja di sektor industri,
para ibu pun rela menjadi pekerja di sektor domestik. ILO memperkirakan jumlah
pekerja rumah tangga (PRT) di Indonesia dalam dua tahun terakhir meningkat
tajam. Bahkan untuk sektor ini, para ibu
berkorban meninggalkan keluarga dalam waktu lama untuk menjadi buruh migran di
negeri orang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Data Depnakertrans tahun 2008
menunjukkan penempatan TKI di luar negeri setiap tahun berkisar antara 45 ribu
sampai dengan 700 ribu selama periode 2005-2008. Bahkan persentase TKI perempuan meningkat
sekitar 77 persen pada 2008. Maka bisa dibayangkan bahwa setelah tahun 2008
jumlah TKW menjadi makin meningkat seiring dengan himpitan ekonomi akibat
perdagangan bebas. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dari sisi lain, faham feminisme disadari
atau tidak, telah menjadi faham yang di amini oleh perempuan Indonesia. Buktinya
sebagian masyarakat mengangap bahwa perempuan yang berkiprah di ranah publik,
derajatnya lebih tinggi dari pada perempuan yang hanya mengurusi urusan
domestiknya. Nilai inilah yang membuat perempuan berbondong-bondong keluar
rumah untuk mengaktualisasikan dirinya, meninggalkan kewajiban utamanya sebagai
ummun wa robatul baiti. demi mengejar eksistensi terhadap dirinya, perempuan
rela dieksploitasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dua kondisi diatas, -sistem Indonesia
yang Neolib dan nilai feminism– berdampak sama, yaitu ketidakoptimalan peran
utama perempuan di rumah. Lebih jauh, hal ini dapat mengakibatkan retaknya
institusi keluarga seperti gugat cerai, dan hancurnya generasi seperti
kenakalan remaja (freesex, narkoba, dll)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kondisi ini jelas membahayakan generasi,
mereka yang seharusnya memiliki mental pejuang memperbaiki bangsa, malah
menjadi ‘sampah’ yang meresahkan masyarakat. Kondisi ini pun telah gagal dalam
menempatkan perempuan sebagai insan politis yang peduli terhadap kepentingan
masyarakat. Karena itulah, kaum hawa
harus berjuang untuk mengubah sistem Kapitalis yang eksploitatif menjadi sistem
Islam yang mensejahterakan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sebagai sistem hidup yang sempurna dan
paripurna, Islam memandang kepada derajat perempuan, bukan dari seberapa besar
kiprahnya di ranah publik, atau seberapa besar gaji yang dia dapat apalagi
jabatan yang ia peroleh. Kemuliaan perempuan tercermin dari tingkah lakunya
yang sesuai syariat. Syariat Islam tidak menghilangkan sifat kodrati mereka,
bahkan justru mengatur peran, posisi dan hak-hak mereka dalam kehidupan,
sehingga perempuan tidak terbebani, apalagi dieksploitasi. Islam menjaga peran perempuan
pada saat mempercayakan perwalian kepada kaum laki-laki. Pembagian peran itulah
yang mampu menjamin hak-hak ekonomi mereka, termasuk menjamin kebutuhan
finansialnya setiap saat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Keindahan Islam hanya bisa dirasakan
bila diterapkan dalam sistem berdaulat bernama Khilafah Islamiyyah. Ibarat payung, Khilafah memiliki seperangkat
sistem yang mampu melindungi dan mensejahterakan perempuan. Bila diterapkan,
Khilafah secara tegas mencegah eksploitasi perempuan. Sistem yang diterapkan mampu memutus
penjajahan ekonomi, menjamin kebutuhan setiap warganegara, hingga memastikan
pencapaian kesejahteraan masyarakat termasuk perempuan. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">www.islampos.com</span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">27 Maret 2015</span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
kantihttp://www.blogger.com/profile/03442339573037619515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8412406614827269369.post-40710578607567700752018-01-09T09:42:00.001-08:002018-01-09T09:54:02.949-08:00Khilafah Utsmani Lindungi Hak-hak Perempuan<div style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #404040; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; margin-bottom: 25px; text-align: justify;">
<span style="box-sizing: inherit;">Oleh : Kanti Rahmillah, M.Si</span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #404040; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; margin-bottom: 25px; text-align: justify;">
<em style="box-sizing: inherit;">“</em>SYARIAT Islam mengekang kebebasan perempuan”, “Syariat Islam mencabut hak hak yang seharusnya ada dalam tubuh perempuan”, “Syariat Islam mendeskriditkan perempuan” . Itulah tuduhan miring yang biasa kita dengar dari para pegiat gender. Namun sesungguhnya tuduhan miring tersebut merupakan ironi besar tanpa kejelasan fakta.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #404040; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; margin-bottom: 25px; text-align: justify;">
Banyak dari penulis barat telah menyerang status perempuan di bawah sistem Islam, dengan menggambarkan bagaimana kehidupan perempuan yang nestapa di era Khilafah Utsmani. Salah satu opini yang sudah melekat dan menjadi keyakinan umum yang berkembang di beberapa wilayah dunia barat dan muslim adalah, bahwa penerapan hukum syariah menyebabkan hak milik perempuan terenggut,mengabaikan kemampuan perempuan untuk bekerja dan mendapatkan uang sendiri, apalagi mengelola dan mengendalikan setiap kekayaan mereka sendiri.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #404040; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; margin-bottom: 25px; text-align: justify;">
Dalam tulisan ini akan dipaparkan bukti otentik, yang mampu membantah dengan mudah kekeliruan pandangan mereka. Tercatat dalam pengadilan Khilafah Utsmani,bagaimana status ekonomi perempuan dibawah kekuasaan Islam, bagaimana hak – hak ekonomi dasar perempuan yang diberikan oleh syariah, dan bagaimana semua ini diterapkan dan dilindungi oleh institusi pengadilan syariah sebuah negara. Begitu pula jurnal-jurnal Internasional dan studi-studi yang dilakukan oleh penulis muslim akan memberikan gambaran yang akurat tentang hak-hak perempuan di bawah pemerintahan Islam.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #404040; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; margin-bottom: 25px; text-align: justify;">
Hukum Islam memberikan perempuan hak untuk memiliki sesuatu.Begitupun seorang perempuan memiliki kontrol mutlak atas apa-apa yang dia memiliki.Hal ini dibuktikan dengan adanya pengadilan Syariah di bawah Khilafah Utsmani yang memerintah sesuai dengan al-Quran dan Sunnah.Artinya, salah satu tugas dasar mereka – yang diwajibkan oleh Syariah – adalah “perlindungan perempuan dan hak-haknya”. Para Qadhi (hakim Syariah) menghukumi dengan cara yang menjamin perlindungan hak-hak perempuan menurut Syariah.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #404040; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; margin-bottom: 25px; text-align: justify;">
<strong style="box-sizing: inherit;">Bukti Otentik, Perkara Waris, Mahar dan Nafkah</strong></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #404040; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; margin-bottom: 25px; text-align: justify;">
Catatan pengadilan abad ke-17 dari kota Kayseri di Anatolia, Turki, menunjukkan bahwa pengadilan-pengadilan mempertahankan pembagian warisan yang diberikan kepada perempuan oleh Islam dengan teliti sebagaimana hak properti lainnya.<br />
“Emine binti Haci Musa memiliki pengacara/kuasa hukum Huseyn bin Huseyn: Ketika klien-nya berada di bawah umur, wali-nya Seydi Ahmed menjual rumah-rumah miliknya di distrik Sultan Hamami ke Haci Hasan. Sekarang dia telah cukup usia dan menginginkannya kembali. Pengadilan memutuskan diberikan kepadanya. “(catatan Kayseri 1033 H) (*)</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #404040; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; margin-bottom: 25px; text-align: justify;">
Setelah mempelajari catatan-catatan pengadilan Utsmani dari Bursa, Turki, Haim Gerber, Profesor Sejarah Islam di Universitas Hebrew dan penulis sejumlah buku tentang Sejarah Utsmani, menyimpulkan</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #404040; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; margin-bottom: 25px; text-align: justify;">
“Semua kasus ini jelas menunjukkan bahwa laki-laki di Bursa tidak merasakan adanya kemungkinan untuk memutuskan hak waris perempuan.Bahkan menunjukkan adanya kemampuan perempuan untuk menegakkan hukum waris Islam bukan hanya secara teori, tapi nyata.”</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #404040; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; margin-bottom: 25px; text-align: justify;">
Begitupun terkait waris, seorang perempuan memiliki hak yang sama dalam memberikan dan mewariskan harta benda miliknya seperti halnya sang suami. Perempuan diperbolehkan memberikan seluruh atau sebagian tanahnya untuk waqaf.Perempuan juga dapat memberikan hibah atau hadiah kepada siapapun yang dia inginkan.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #404040; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; margin-bottom: 25px; text-align: justify;">
Hatice binti Ahmet yang meninggal di distrik Yildririm di Bursa tahun 1500 mewariskan 300 akçe (mata uang Utsmani berupa koin perak). Sitti binti Ahmet yang meninggal pada hari yang sama di distrik Arap mewariskan 6000 akçe , dan Ayshe binti Bali dari distrik Kefin Ignesi mewariskan 700 akçe dari hartanya. Perjanjian-perjanjian tersebut juga termasuk uang untuk Imam yang membaca Qur’an, infaq untuk mesjid dan sumbangan bagi orang-orang miskin.” (III)</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #404040; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; margin-bottom: 25px; text-align: justify;">
Mahar dalam bentuk benda atau uang yang diberikan oleh pengantin laki-laki kepada pengantin perempuan adalah bagian penting penikahan dalam Islam dan harus dimasukkan ke dalam aqad nikah. Di bawah kekhilafahan Usmani, jika suami menolak untuk membayar mahar kepada istri sesuai jumlah yang telah disepakati, maka suami akan mendapatkan konsekuensi hukum, termasuk hukuman penjara. Dalam sebuah kasus di Bursa, yaitu ketika seorang suami tidak memberikan mahar kepada istrinya seperti yang telah dijanjikan pada saat pernikahan, maka suami dihukum penjara selama 60 hari.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #404040; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; margin-bottom: 25px; text-align: justify;">
Catatan pengadilan di bawah ini, menyoroti bagaimana perempuan memanfaatkan pengadilan untuk mengamankan hak mahar mereka:</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #404040; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; margin-bottom: 25px; text-align: justify;">
“40 nisfs perak dibayarkan kepada pengantin perempuan Farhana, yang telah menyatakan bahwa telah menerima sebagian, sebagiannya lagi dianggap sebagai mahar yang tertangguhkan (hutang).” (pengadilan Syariah mencatat dari Alexandria, Mesir 1551)</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #404040; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; margin-bottom: 25px; text-align: justify;">
“Fatima, istri dari Almarhum Ahmed Aga, menggunakan pengadilan Istanbul untuk mengklaim hak maharnya dari harta almarhum yang telah disita seluruhnya oleh mertua dan ipar laki-laki Fatima.” (Yediyildiz)</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #404040; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; margin-bottom: 25px; text-align: justify;">
“Ummu Gulsüm binti Abdullah meminta di pengadilan pembayaran atas hutang mahar atas dirinya sebesar 80.000 akçe dari mantan suaminya.” (Yediyildiz)</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #404040; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; margin-bottom: 25px; text-align: justify;">
Nafkah, Islam mewajibkan laki-laki untuk menafkahi istri, anak-anak dan orang tuanya juga saudara yang membutuhkan sesuai dengan kemampuannya. Dalam Khilafah Utsmani, laki-laki diberikan tanggung jawab oleh negara untuk memenuhi kewajiban ini. Kewajiban atas laki-laki untuk menopang keuangan istrinya berlangsung selama mereka menikah ditambah 3 bulan jika bercerai. Dan jika istri mendapatkan hak perwalian atas anak di bawah umur, sang ayah diwajibkan untuk membayar alimentasi untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Kadang-kadang pengadilan bahkan memerintahkan kompensasi tambahan untuk perempuan yang membesarkan anak-anaknya.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #404040; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; margin-bottom: 25px; text-align: justify;">
“Mehmet bin Veli dan Kamer binti Murat bercerai. Karena anak mereka Osman akan tinggal dengan ibunya Kamer, pengadilan memutuskan pemberian nafkah dari 3 akçe per hari.” (Catatan Pengadilan Ankara, 1583-1584) V)</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #404040; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; margin-bottom: 25px; text-align: justify;">
Dari bukti otentik diatas, dengan sumber yang jelas, kita dapat melihat bahwa di bawah aturan Islam pada masa Kekhilafahan Utsmani hak ekonomi perempuan dilindungi dengan sangat hati-hati dan mereka dapat mengatur dan menghabiskan harta miliknya secara mandiri tanpa tekanan dari suami, keluarga atau negara. Semua hal ini terjamin melalui sistem pengadilan yang kuat dan ini hanyalah salah satu buah yang dinikmati perempuan karena penerapan hukum Syariah atas mereka.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #404040; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; margin-bottom: 25px; text-align: justify;">
Maka tuduhan miring, bahwa perempuan terenggut hak-hak nya di dalam kekuasaan Islam adalah tuduhan tanpa alasan dan sangat mudah dibantah. Wallahualam.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: inherit; color: #404040; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; margin-bottom: 25px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: inherit; margin-bottom: 25px; text-align: justify;">
<span style="color: #404040; font-family: "roboto" , sans-serif;">http://www.mustanir.com/khilafah-utsmani-lindungi-hak-hak-perempuan/</span><br />
<span style="color: #404040; font-family: "roboto" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="color: #404040; font-family: "roboto" , sans-serif;">23 Maret 2015</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpeqFlCbuZlxmlo5cT4JfvMlUfqM9b2hPJjiwkG7XmnAIa8D85ZcdwyIOLKaO0PTby9h3Oy2BrtvkylOXlCegsAaibvrW5nUHI1VpAsHQONqtwf9cUpybz6o7dpR_KXCE4uRPk03P6FPc/s1600/khilafah-ustmani-pasar-islam.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="333" data-original-width="500" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpeqFlCbuZlxmlo5cT4JfvMlUfqM9b2hPJjiwkG7XmnAIa8D85ZcdwyIOLKaO0PTby9h3Oy2BrtvkylOXlCegsAaibvrW5nUHI1VpAsHQONqtwf9cUpybz6o7dpR_KXCE4uRPk03P6FPc/s320/khilafah-ustmani-pasar-islam.jpg" width="320" /></a></div>
kantihttp://www.blogger.com/profile/03442339573037619515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8412406614827269369.post-49854209674116369202017-11-24T09:54:00.001-08:002017-11-24T09:54:37.771-08:00Berenang di Kamar Mandi<p dir="ltr"><br></p>
<p dir="ltr">Selepas anak-anak di ajak beli sayur yang lumayan jauh tempatnya, dan saat itu cuaca sedang panas-panasnya. Tepatlah sudah mengajak bocah untuk renang. Antusias? tentu….<br></p>
<p dir="ltr">Ahh andai kalian tau, senangnya umi saat kalian tak sabar, balon kolam renang di pompa. loncat-loncat kegirangan. Peralatan renang sudah dikeluarkan, bola, boneka, ban.<br></p>
<p dir="ltr">tapi, lagi - lagi, masih ada nada tinggi keluar dari mulut umi. maafkan umi ya nak, umi masih belajar.<br></p>
<p dir="ltr">Selesai dipompa, anak-anak langsung ke kamar mandi untuk berenang. Nah selagi diisi air, seperti biasa, umi tinggal masak. Dan apa yang terjadi setelah umi tengok mereka? mereka meluberkan air kerumah tengah.<br></p>
<p dir="ltr">Memang beberapakali mereka mengajaak saya untuk ikut main. Namun karena urusan dapur belum selesai, maka saya hanya bilang ‘iya nak, sebentar lagi.<br></p>
<p dir="ltr">Wal hasil, kerja doble nih. Nah masak selesai, barulah saya ke kamar mandi untuk bermain bersama mereka. Terpancar dari mata mereka, kegembiraan umi nya…. senangnya.<br></p>
<p dir="ltr">Mulai permainan, karena tema kali ini matematika logika. Lontaran pertanyaan umi. Warna gayung apa? biru jawab zahra, warna yang sama dengan gayung apa aja? disebutkan lah benda 2 dan gambar2.yang berwarna biru.<br></p>
<p dir="ltr">Hanya sedikit pertanyaan, sisanya anak2 malah fokus main. Yasudahlah lanjut aja yah mainnya.<br></p>
<p dir="ltr">Sekarang sedang ada yang bantu alhamdulillah, segala kekacauan hari ini bisa dibereskan semua sama si ‘mba’. Mungkin jika tidak ada art, saya udah marah2 karena seluruh ruang tengah banjir disirami air, atau bekas renang mereka yang ternyata banyak mainan tambahan yang dibawa. terimakasih ya mb Odah.<br></p>
<p dir="ltr">Dan, setelah renang. air pun mati. Ya Allah,.... negara ini, air adalah hajat hidup orang banyak. di komplek kami, akhir-akhir ini sering mati pam nya.<br></p>
<p dir="ltr">Tapi mari kita bersyukur atas apa yang Allah limpahkan pada kita<br></p>
<p dir="ltr">Kanti Rahmillah</p>
<p dir="ltr">25 Nov<br></p>
<p dir="ltr">#day 2</p>
<p dir="ltr"># tantangan10hari</p>
<p dir="ltr">#ilovemath</p>
<p dir="ltr">#bunsai2<br></p>
kantihttp://www.blogger.com/profile/03442339573037619515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8412406614827269369.post-65976388026384687672017-11-23T01:06:00.001-08:002017-11-23T01:06:01.855-08:00I Love Math<p dir="ltr">Bercerita tentang anak memang tak ada habisnya, amanah besar yang mungkin bagi sebagian besar di remehkan. Nah bagi yang meyadari bahwa, anak adalah titipan sang maha kuasa, pertanyaan selanjutnya adalah, apa yang telah engkau lakukan agar menjadi orang yang terbaik dalam menjaga amanah.<br></p>
<p dir="ltr">Bulan ini adalah bulan ke 6 saya mengikuti kelas #bundasayang IIP . Dan baru saat ini, berani menuliskan tugas di blog. Whay? karena saya ga PeDe, karena saya merasa ga cukup punya waktu, untuk buat tulisan yang siap dibagi. And now i am ready.<br></p>
<p dir="ltr">Padahal tugasnya ringan…. seringan bantal empuk. cuma buat tulisan tentang keseharian anak minimal 10 tulisan, berurut.. tapi ya begitu lah mamak, suka dibuat rumit, tapi kan sekarang saya coba buat tugas yang tidak ala kadarnya. Mudah- mudahan istiqomah.<br></p>
<p dir="ltr">Tugas kali ini saya awali dengan kegiatan membaca buku. Saya sampaikan pada paksu bahwa bulan ini adalah bulan matematik. Bagaimana agar anak-anak terstimulus logika matematik nya.<br></p>
<p dir="ltr">Ternyata setelah baca materinya, matematika bukan hanya bicara berhitung, pengenalan warna, bentuk pun termasuk logika matematik.<br></p>
<p dir="ltr">Kegiatan kami membaca buku ensiklopedi tentang air, oleh abi nya di jam 1821 (18.00-21.00 adalah we time, berusaha no gadget ) dan siang hari oleh umi nya. Dalam membaca, pertanyaan yang dilontarkan umi abinya, berapa jumlah ikan nya? ikan hiu warnanya apa? ikan hiu dan udang besaran mana? <br></p>
<p dir="ltr">Jawabannya, tentu ramai sekali, mereka bersahutan. Fikr ( 4 tahun 8 bulan ) yang paling tepat menjawab. Logika matematik nya sudah baik. Fikr sudah bisa berhitung sampai 10, sudah bisa menjawab soal cerita pertambahan, pengurangan sederhana.<br></p>
<p dir="ltr">Zahra ( 3 tahun pas) paling senang di ajak permainan warna, dia hafal warna dengan cepat daripada kakak nya fikr.<br></p>
<p dir="ltr">Ghozi ( 2 tahun ,1 bulan) mengoceh antusias, walau selalu jawabanya 2😅. <br></p>
<p dir="ltr">Alhamdulillah semangat mereka adalah semangat umi abinya. mudah2an istiqomah.<br></p>
<p dir="ltr">kanti rahmillah</p>
<p dir="ltr">#Tantangan10Hari<br>
#Level6<br>
#KuliahBunsayIip<br>
#ILoveMath<br>
#MathAroundUs<br>
#day1</p>
kantihttp://www.blogger.com/profile/03442339573037619515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8412406614827269369.post-85887027202141381452017-08-07T09:57:00.001-07:002017-08-07T09:57:31.021-07:00Beragama Tidak Boleh Bercanda<p dir="ltr">Pejabat negara yang seharusnya menjadi rujukan para ulama, yang seharusnya menjadi orang yang paling serius dalam mengatur negara ini dalam kehidupan beragama, malah mengatakan jangan terlalu serius dalam beragama karena akan menjadikan kurang toleran.</p>
<p dir="ltr">Sungguh miris perkataan tersebut keluar dari seseorang yang bukan hanya beragama Islam, namun juga seseorang yang dianggap mampu menciptakan jawil iman masyarakat Idonesia. </p>
<p dir="ltr">Toleransi menjadi dalil bolehnya minum arak (mengandung khomer) yang jelas-jelas diharamkan oleh syariat. Kegiatan rohis di sekolah diawasi karena dapat menjadi bibit terorisme. Lgbt ( lesbi, gay, bisex, transgender) diberi penghargaan, padahal Allah melaknat perbuatan tersebut. Seharusnya tak pantas perkataan dan perbuatan diatas dilakukan oleh seseorang yang diserahi amanah dalam mengurusi agama di Indonesia.</p>
<p dir="ltr">Islam adalah agama rahmatan lil alamin, artinya rahmat bagi seluruh alam. Jangankan manusia, hewan dan tumbuhan pun dapat merasakannya. Bagaimana tidak, Islam melarang manusia merusak alam juga melarang menganiyaya binatang. Sehingga dengan adanya Islam akan tercipta kehidupan yang dinamis dan harmonis.</p>
<p dir="ltr">Islam hadir dengan seperangkat aturannya yang paripurna untuk seluruh umat manusia. Tak memandang status agamanya, Islam atau non Islam. Islam tidak pernah memandang sebelah mata pada agama lain. Justru Islam memandang mereka adalah objek dakwah. Dakwah tanpa paksaan. karena tiadak ada paksaan dalam beragama. </p>
<p dir="ltr">Tidak ada paksaan dalam memeluk agama. Sungguh telah jelas antara kebenaran dan kesesatan” (QS. Al Baqarah: 256)</p>
<p dir="ltr">Namun tidak ada paksaan beragama jangan diartikan pluralisme, menganggap semua agama benar. Kita harus meyakini agama Islam adalah agama yang benar. Toleransi berwujud tidak menghalangi agama lain untuk beribadah, bukan ikut serta beribadah dengan mereka.</p>
<p dir="ltr">Islam dengan syariatnya yang sempurna mampu menjawab tantangan zaman. Oleh karena itu wajar akhirnya jika kita katakan, problematika besar yang menimpa negeri ini adalah akibat syariat Islam tidak dijadikan pedoman hidup oleh setiap individu didalamnya.</p>
<p dir="ltr">Sering kita mendapatkan seorang muslim yang  phobia terhadap Islamnya sendiri. Sebenarnya ini adalah hal yang sangat tidak wajar satu sisi. karena Islam adalah agama rasional yg sangat mudah difahami. </p>
<p dir="ltr">itulah sebab mengapa imam syafii mengatakan kewajiban pertama bagi para mukalaf (orang yang terbebani hukum) adalah berfikir. Kenapa berfikir? karena dengan berfikir, akan menghantarkan seseorang pada keimanan yang benar. </p>
<p dir="ltr">Namun satu sisi lain ada kewajaran mengapa ada muslim yang phobia terhadap agamanya sendiri. Hari ini, Islam sedang tidak menjadi kiblat modernitas, pemikiran Islam bukan mainstream, syariat Islam tidak difahami dengan utuh, bahkan keberadaannya seperti ancaman, lihat saja ormas Islam yang aktivitasnya hanya berdakwah malah dibubarkan dengan alasan mengganggu NKRI.</p>
<p dir="ltr">Sehingga tidak aneh, jika pemuda pemudinya lebih gandrung pada nyanyian descapito daripada lantunan ayat suci alquran. Para bapak berlomba-lomba memperbanyak riba, dan para ibu sibuk bersosmed untuk hanya sekedar upload kebahagiaan semu.</p>
<p dir="ltr">Banyak kaum muslim yang tidak serius dengan keislamanya,  mereka berislam tapi tidak mengetahui konsekuensi atas keimanan mereka. Konsekuensi keimanan mereka adalah terikatnya mereka dengan syariat yang Allah SWT turunkan. Oleh karena itu, Allah SWT  telah jelaskan pada kita pentingnya ilmu agar kita bisa selamat di dunia dan akhirat.</p>
<p dir="ltr">Alloh mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kalian serta orang-orang yang menuntut ilmu beberapa derajat [ Al Mujadaah: 11 ]</p>
<p dir="ltr">Tentunya, Islam pun memerintahkan pada kita untuk serius dalam mempelajari agama. Tidak boleh bercanda apalagi asal-asalan. Agar agama menjadi pedoman, landasan dalam setiap aktivitas kita bukan hanya sekedar identitas tanpa makna.</p>
<p dir="ltr">Dalam kamus bahasa Indonesia. Serius artinya bersungguh-sungguh. maka benarlah pepatah arab yang akhir-akhir ini terkenal di Indonesia, ‘man jadda wa jadda’,barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka akan mendapatkan hasilnya. Bersungguh-sungguhlah dalam mempelajari Islam, yang dengannya akan menghantarkan pada terlaksananya syariat dengan benar. Wallahualam</p>
<p dir="ltr">Kanti Rahmillah</p>
kantihttp://www.blogger.com/profile/03442339573037619515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8412406614827269369.post-59810795006608085312017-05-12T08:29:00.001-07:002017-08-07T09:33:03.046-07:00Terima Kasih HTI, Sekarang Kami Tau Bagaimana Cara Mencintai Indonesia Dengan Tulus<br>
<br>
<br>
<div>
<a href="https://dyn.web.whatsapp.com/pp?t=l&u=6281310784412-1415977019%40g.us&i=1494315422&ref=1%40emb%2BYECaMnUYbqSi0eOnRff5Ck%2FWTgJtF7f2q9wESX3wEaUmV0nEfBND&tok=1%40VReTq1a2Sf%2FQ3%2Beqvb8gb%2BzW0t7cXzt4RCpdRgt58x4SP6C5yRNkA3YQfApIPYXJI70le4WtOcpvbg%3D%3D" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://dyn.web.whatsapp.com/pp?t=l&u=6281310784412-1415977019%40g.us&i=1494315422&ref=1%40emb%2BYECaMnUYbqSi0eOnRff5Ck%2FWTgJtF7f2q9wESX3wEaUmV0nEfBND&tok=1%40VReTq1a2Sf%2FQ3%2Beqvb8gb%2BzW0t7cXzt4RCpdRgt58x4SP6C5yRNkA3YQfApIPYXJI70le4WtOcpvbg%3D%3D" width="320"></a></div>
<div>
<br></div>
<div>
<br></div>
<div>
<br></div>
<div>
<br></div>
<div>
<br></div>
<div>
<br></div>
<div>
<br></div>
<div>
<br>
<br>
<br>
<br>
<br>
<br><br></div><div><br></div><div><br></div><div><br></div><div><br></div><div>Alhamdulillah, Sejak bertemu dengan HTI tahun 2003. Selama 14 tahun bersama HTI, saya tidak pernah dibina untuk benci pada negeri ini. Justru sebaliknya, saya dibina untuk mencintai negeri ini dengan tulus. Wujud cinta kami pada negeri ini bukan sekedar seremonial atau sekedar memajang foto garuda dirumah. Lebih dari itu, wujud cinta kami pada negeri ini adalah dengan ketidakdiaman kami saat melihat SDA negeri ini dikeruk asing dan aseng. <br></div><div>
<br>
Kami tidak pernah diajarkan untuk mengkudeta penguasa apalagi mencaci maki individu penguasa. Yang diajarkan pada kami, sebagai anak bangsa adalah sikap kritis dan sensitif terhadap permasalahan bangsa. Jangan Individualis, tak peduli lingkungan sekitar, hanya memikirkan diri sendiri. Kami diajarkan untuk tidak diam melihat kebijakan-kebijakan yang menyengsarakan rakyat. Ketidakdiaman kami tentu sesuai dengan koridor syariat, tanpa kudeta, tanpa kekerasan, sopan, sesuai adab, yaitu dakwah pemikiran.<br>
<br>
Kami pun tidak pernah diajarkan anti pancasila, karena sesungguhnya pancasila adalah hasil konsensus pendahulu negeri ini. Yang kita kritisi adalah yang menyalahartikan pancasila. Karena menurut kami pancasila tidak bertentangan dengan Islam. Hanya saja poin dalam pancasila ada 5 butir, sedangkan syariat Islam triliunan butir. Namun yang jelas pancasila tidak bertentangan dengan Islam.<br>
<br>
Yang diajarkan pada kami oleh Hizbut Tahrir adalah bahwa korupsi, melibas habis harta negara untuk kepentingan pribadi itu adalah kriminal. Menjual aset-aset bangsa pada asing dan aseng adalah tindakan yang menyengsarakan rakyat. Membuat UU yang merugikan rakyat adalah pintu kehancuran sebuah negeri. Inilah yang diajarkan pada kami. Sehingga wajarlah jika kami tak diam melihat kemiskinan yang bertambah, diakibatkan tingkah penguasa. Wajar juga jika kami sedikit keras pada pemangu kebijakan jika terlahir UU yang menciderai kesejahteraan umat.<br>
<br>
Ketika melihat janda tua sebatang kara, orang cacat dan orang-orang lainnya yang tidak sanggup memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, dan mereka diabaikan. Dipaksa berjuang memenuhi kehidupannya sendiri sama seperti orang sehat dan mampu. apakah itu adil? sistem ekonomi kapitalis liberalis yang di anut pemerintah kita tidak membahas mereka, perekonomian bangsa berkutat pada GDP bukan kebutuhan orang perorang, apakah sudah terpenuhi kebutuhan pokoknya atau belum?. Wajar jika kami pun bukan hanya mengkritisi pemangku kebijakan, Namun lebih dalam kami mengkritisi sistem yang berlaku di negeri ini.<br>
<br>
Sistem ekonomi kapitalisme dan liberalisme terbukti menyengsarakan rakyat, lihatlah uu migas, uu penanaman modal dll, semua pro pemilik modal, tidak pro rakyat. Bukan hanya sistem ekonominya saja, sistem pendidikan pun sama. Sistem pendidikan sekuler yang diadopsi negeri ini menjadikan individu-individu yang lahir didalamnya menjadi individu yang individualis, menjadikan ilmu yang didapatkannya hanya sebagai alat mencari uang untuk kebahagiaan pribadi, bukan untuk kemaslahatan umat.<br>
<br>
Apalagi sistem demokrasi yang berwajah ganda. nyata-nyata merusak negeri ini. Lihatlah atas nama demokrasi kafir boleh jadi pemimpin. Padahal sudah jelas keharamannya. Atas nama demokrasi pula, triliunan rupiah uang negera habis dikantongi tikus tikus berdasi untuk sekedar mencalonkan diri jadi pejabat. sungguh miris negeri ini.<br>
<br>
Jadi wajar jika sistem yang ada di negeri ini pun harus dibenahi. Karena kami yakin, penguasa tidak semuanya dzolim, ada juga penguasa yang bersih. Namun karena mereka berada pada kubangan sistem demokrasi yang sudah sedari lahirnya cacat, sistem demokrasilah yang membuat mereka tak terlihat kiprahnya.<br>
<br>
Problematika yang sistemik inilah yang membuat HTI tergerak untuk ambil andil, mengoreksi penguasa dan menyadarkan pada umat bahawa negeri kita ini masih dijajah, buktinya semua kebijakannya tidak ada yang independen. Maka sangat aneh jika dikatakan HTI tidak ambil andil dalam pembangunan negara.<br>
<br>
Sungguh disayangkan, organisasi yang dicintai umat. Sekelompok orang yang dengan tulus mencintai Indonesia ini diperlakukan tidak adil oleh pemerintah. Wajar reaksi umat, tokoh, ulama, organisasi Islam, menolak wacana pembubaran HTI. karena sesungguhnya tidak ada yang bertentangan dengan Indonesia. <br>
<br>
Sedih rasanya ketika HTI di cap menodai kebhinekaan, karena yang saya pelajari justru sebaliknya, karena kami menghormati setiap agama, kami tak ingin penoda agama berkeliaran. Kami pun tak ingin ada ormas yang memboikot pengajian. Kami ingin hidup rukun dalam beragama. Tapi rukun dalam beragama bukan dimaknai mencampuradukannya, pluralisme. Rukun itu damai tidak mengganggu, menghormati.<br>
<br>
Ketika ada syariat Islam yang mengharuskan wanita menutup auratnya, maka bukan berarti HTI sedang tidak mencintai teman-teman di Papua yang pakai koteka, atau bahkan HTI menciderai tradisi mereka, bukan itu. Karena sesungguhnya budaya adalah prodak dari hasil berfikir. Ketika kita sampaikan bahwa adab manusia salah satunya menutup auratnya, maka teman-teman di Papua pun bersegera menutup tubuhnya. Maka dari itu HTI pun menjelaskan alangkah cepatnya manusia mendapatkan hidayah jika negara pun ikut mengemban dakwah, negera dengan kekuatannya, bisa menjadikan orang-orang di Jakarta dan orang-orang di Papua sama taraf berfikirnya.<br>
<br>
Oleh karena itu, sangat aneh jika pemerintah mewacanakan pembubaran HTI, karena dari sisi maslahat saja, HTI adalah organisasi yang membantu pemerintah dalam menjalankan amanahnya. Doa kami untuk Indonesia. Mudah-mudah bangsa ini menjadi bangsa yang makmur sejahtera, warganya diberikan keberlimpahan RahmatNya, penguasanya mengayomi masyarakatnya, Sistem yang mengaturnya menjadikan Indonesia menjadi negara berdaulat tanpa intervensi asing. Dan hal demikian insyaAllah akan terwujud dalam naungan Daulah Khilafah Islamiyah. Allahuakbar.Wallahualam.<br>
<br>
#KamiBersamaHTI</div>
<div>
#IslamBersatu</div>
<div>
<br>
Kanti Rahmillah, S.T.P, M.Si<br>
<br></div>
kantihttp://www.blogger.com/profile/03442339573037619515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8412406614827269369.post-68874303156993728572017-03-07T13:13:00.001-08:002017-03-07T13:14:34.736-08:00Subkontrakan Sesuatu yang Bisa di Delegasikan<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW66_IJRuHoZ9eCosb2xF1rLQy8BS-5M6sgD-g3wRZFD7rDP5j5foDcJfYy1x4AiPr9H_b8ZG14HHB0Z88oDLM1bQ3ePEh18YOwaamTjQhKUz9SuORwBdYP-gxjdUFxLuQuk1hdnnV90Q/s1600/subkontrak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW66_IJRuHoZ9eCosb2xF1rLQy8BS-5M6sgD-g3wRZFD7rDP5j5foDcJfYy1x4AiPr9H_b8ZG14HHB0Z88oDLM1bQ3ePEh18YOwaamTjQhKUz9SuORwBdYP-gxjdUFxLuQuk1hdnnV90Q/s320/subkontrak.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Hai emak-emak seantero Indonesia... (berasa lagi jadi pembicara di atas podium :) )<br />
Bagaimaa kabarnya kalian? yang banyak anak dan rentet silahkan merapat, (padahal anak saya baru 3 )<br />
<br />
Alhamdulillah baru mulung ilmu lagi nih di #IIP institut ibu profesional. Jadi ceritanya saya 2 bulan ini sedang mengikuti kelas remedial matrikulasi IIP. Kelas via WA, tiap minggu dapet materi dan diminta kirimin tugas. Buat emak2 rempong yang pengen upgread diri, tapi terbatas mobilitas seperti saya, kelas online ini berasa seperti mandi air hangat selagi sakit Flu, Nyesss gitu rasanya, hee.<br />
<br />
Kebanyakan prolog ah, maklum ya emak2....<br />
Saya ingin mengawali tulisan ini dengan suka duka saya selama 4 tahun menjalani peran sebagai ibu dan istri, saya diberikan karunia oleh Allah mendapatkan anak dengan cepat, Alhamdulillah. Nikah bulan Juni, lahir anak pertama, bulan maret. Pas 9 bulan dari hari pernikahan. tahun berikutnya adiknya lahir, begitupun tahun berikutnya, istilah sunda tunji (setahun hiji).Pada tahun ketiga dipernikahan kami, jumlah anggota keluarga kami sudah 5 orang. Expres yahh<br />
<br />
Nah, silahkan dibayangkan punya batita 3 tanpa art. Menulis adalah hobi saya, dakwah adalah kewajiban saya. Selama 3 tahun itu, saya terkukung dengan pemikiran sendiri, yaitu SAYA HEBAT, SAYA BISA LAKUKAN SEMUANYA. Dari mulai hadonah (pengasuhan), pekerjaan rumah, dakwah, menulis sampe menuntut ilmu untuk upgread diri.<br />
<br />
Dari pemikiran tersebut, lahir aksi-aksi yang brutal. hee. Hasilnya, ya bsa ditebak, semua bisa dilaksanakan, namun tidak optimal, terseok seok. Sering menangis di pudak suami. Asi habis karena kecapean, setiap bangun tidur badan pegel2, anak2 sedikit terlantar karen tuntutan pekerjaan rumah apalagi menulis, sudah urutan nomber belakang,<br />
<br />
Suami saya mencoba mencari jalan keluar, namun tetap pemikiran saya bahwa SAYA BISA masih melekat, sehingga tanpa melihat kekuatan, tancap gas terus...<br />
<br />
Nah, pelajaran yang saya dapat, dan ini sangat mencerahkan pada satu sisi kehidupan saya, yaitu ukur kemampuan diri, subkontrakan pekerjaan yang bisa didelegasikan. Sehingga kita bisa mengoptimalkan potensi diri kita. Yap, hari ini sudah saya lakukan. Hari ini saya mendelegasikan tugas rumah tangga pada ART, hasilnya hari ini saya bisa mengisi kehidupan saya dengan perencanaan dan target-target.<br />
Saya lebih fokus dalam mendidik anak, saya punya waktu untuk belajar, dakwah dan menulis. Yang paling signifikan saya ga mudah cape, yang berujung pada mudah emosi.<br />
<br />
Pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan yang mulia, itu yang selalu saya pegang, karena dari situlah seorang isti mendulang pahala yang melimpah. Namun Islam mengenal skala prioritas, aulawiyat. Mengasuh anak, dakwah dan menulis untuk dakwah, pekerjaan rumah tangga, tolabul ilmi semuanya perkara yang wajib, maka jika kita tidak sanggup melaksanakan semuanya, mari kita alanisis, mana yang bisa di subkontrakan, tanpa membuatnya menjadi perkara yang dosa.<br />
<br />
Mengasuh anak, nah ini dalam kitab nidzom ijtimai, karya syaikh Taqiyudin An Nhahabani dijelaskan bahwa, adalah hak dan kewajiban bagi ibu yang 'mampu' untuk melaksanakan hadonah pada anak sampai usia tamyiz. Saya mampu dan anak-anak saya belum tamyiz, berarti tidak bisa disubkontrakan yah, karena kalo di subkontrakan saya terkena dosa.<br />
<br />
Dakwah dan tolabul ilmi adalah perkara wajib yang tidak boleh ditinggalkan oleh seluruh umat muslim. Maka ketika kita meninggalkan dakwah dan tidak menuntut ilmu, berarti kita sedang lalai dalam salah satu syariatNya.<br />
<br />
Terakhir, pekerjaan rumah tangga, hadist yang menceritakan Fatimah RA meminta pembantu pada Rosul SAW, hal demikian bisa menjadi dalil bolehnya memperkerjakan pembantu. Ditambah dalam banyak riwayat, Rosulullah SAW pun punya pembantu lebih dari sebelas.<br />
<br />
Namun yang harus diperhatikan adalah hukum lainnya, seperti mahrom untuk pembantu wanita. Begitupun auratnya, secara teknis, pembantu dirumah akan terlihat auratnya, seperti mencuci piring. Nah oleh karena itu, saya mensiasatinya, dengan hanya memperkerjakan pembantu dari jam 7 sampe jam 4 sore, dari hari senin sampai jumat, karena itu adalah waktu -waktu yang tidak ada suami di rumah.<br />
<br />
Maaf hadist nya tak dicantumkan, next ya... ini menulis singkat ceritanya<br />
<br />
Kesimpulannya, pertama kenali potensi diri, kondisi diri, berdiskusi dengan orang2 terdekat, suami terutama, apakah kita sanggup? setelah itu pilihlah mana yang akan kita kerjakan dan mana yang akan disubkontrakan, karena setiap orang berbeda kekuatannya. Jangan sampai potensi tidak terasah dan kewaiban lainnya tidak optimal diperankan lantaran salah membaca kondisi diri.<br />
<br />
Pertimbangkanlah dengan melihat dalil nya, aulawiyat atau prioritas adalah satu cara agar kita bisa mengetahui mana yang lebih harus didahulukan. Jadiknlah syariat sebagai pedoman, bukan manfaat apalagi nafsu dunia.<br />
<br />
Mudah-mudahan Allah memudahkan urusan kita. karena sesungguhnya Allah sesuai dengan prasangka hambanya.<br />
<br />
<br />
<br />
Kanti<br />
<br />
#menulislagi<br />
#30DayWritingChallege<br />
#Day1<br />
#emak2jugajagonulis<br />
<br />kantihttp://www.blogger.com/profile/03442339573037619515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8412406614827269369.post-86952024575277860302017-02-21T11:46:00.004-08:002017-02-21T11:46:25.020-08:00Tugas Membangun pondasi Peradaban dari dalam Rumah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLa3ea77VFn3D1D3yp5qRK-DfiThiQ8l7yflVZhivsQBSf5uq9cUGgR2zjYK8RHNESKm_tUHupFFf4lfXp81GnjsU8NOaDKn9WfNAU9jCBvut4RuZkGu4fqw9RQxXM4bAj3qMAq0g15FQ/s1600/rempong.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLa3ea77VFn3D1D3yp5qRK-DfiThiQ8l7yflVZhivsQBSf5uq9cUGgR2zjYK8RHNESKm_tUHupFFf4lfXp81GnjsU8NOaDKn9WfNAU9jCBvut4RuZkGu4fqw9RQxXM4bAj3qMAq0g15FQ/s320/rempong.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Well, hari ini mendapat pelajaran baru seputar parenting, mungkin bagi sebagian orang, ilmu parenting terlalu idealis dan tidak realistis. Bagiku teori adalah awal mula, sebuah maklumat awal dalam menuntunku menuju kata ideal. So.... lets do it.... lebih baik mengerakan sesuatu dengan buruk tapi ada pemandunya, dari pada mengerjakan sesuatu dengan baik tanpa guru. Karena bisa jadi baik dan buruk itu hanya persepsi kita, tergantung pemahaman. <br />
<br />
<b>B</b>egitupun saya pada awal mula sebelum mengenal ilmu parenting. Menganggap apa yang sudah saya lakukan benar, tanpa referensi, hanya berkutat pada otak sendiri. Namun setelah menabung ilmu parenting... wow banyak sekali kesalahannya dan merasa menjadi ibu yang jauh dari ideal.<br />
<br />
Mari memulai membiasakan diri dengan belajar, jangan pernah iri terhadap capaian orang. Nah ini nih yang biasa emak-emak rempong lakukan. Mengamati sesosok perempuan, udah cantik, ramah, pintar, bisa ngurus anak, disayang suami, rumah mobil mewah, udah berasa ga ada kurangnya tuh emak sebelah. Emang rumput tetangga lebih hijau yah. Eits, tapi Allah kan menghisab kita sendiri-sendiri, ga berdua, terus dibandingkan. Jadi lanjut aja, kerjakan yang menjadi amal kita, bersyukur atas apa yang diberikan serta optimal mengelola atas apa yang telah diberikanNya.<br />
<br />
Eh banyak ngaler ngidulnya, yang ingin saya bagi sebenarnya cuma motivasi buat diri saya dan juga emak-emak seantero Indonesia... hayooo banyak belajar. Inga inga, tugas mulia itu ada di pundak kita, tugas membangun pondasi peradaban dari rumah, maksudnya? ya... peradaban hari ini sudah semakin menunjukan tanda tanda kehancuran, kenapa? karena mereka yang berkuasa dan menjadi idola saat ini adalah orang-orang yang salah, mereka hasil didikan ideologi sekuler yang sangat jauh dengan nilai Islam. Kita ciptakan insan-insan berkualitas dengan didikan Islam, untuk menggantikan posisi orang-orang yang berkuasa saat ini. Agar peradaban kembali cerah dan bersinar.<br />
<br />
<br />
salam emak-emak rempong<br />
Kanti<br />
<br />
#edisimumet<br />
#revowriter<br />
#writeback<br />
#latihanmenulislagih<br />
#Blogbulukan<br />
<br />
<br />kantihttp://www.blogger.com/profile/03442339573037619515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8412406614827269369.post-48622297925778146542017-01-02T07:29:00.001-08:002017-01-02T07:35:37.817-08:002017, Kembali Menata Rencana dan Harapan. Kembali Bermimpi dan Bercita-cita.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCARG0j0jHrmhMw8TI68GIy0wsMbZYJmRdAWHSXwM6tBOjMcOI5CknxiGr20RgZ0KfVaj0C0yoCTO86JAWSETkWoFVbmNsAg_crjizA6Bmuc_1a1RCCuF7ghKvtjx9K1ZLB7WcLlhuOyM/s1600/wisuda.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCARG0j0jHrmhMw8TI68GIy0wsMbZYJmRdAWHSXwM6tBOjMcOI5CknxiGr20RgZ0KfVaj0C0yoCTO86JAWSETkWoFVbmNsAg_crjizA6Bmuc_1a1RCCuF7ghKvtjx9K1ZLB7WcLlhuOyM/s320/wisuda.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<br />
Aku ingin jadi orang hebat...<br />
hebat dimata siapa? Allah penciptaku<br />
<br />
Aku ingin menjadi pendakwah yang ikhlas dan militan<br />
iya... ikhlas karena Allah, militan karena Allah<br />
<br />
Aku ingin jadi penulis yang mengispirasi<br />
inspirasi untuk apa? untuk semakin dekat dengan Nya<br />
<br />
Aku ingin menjadi istri yang solihah<br />
Solihah? iya, taat pada suami dan menggandengnya untuk senantiasa taat pd Allah<br />
<br />
Aku ingin menjadi Ibu yang super<br />
super? iya, mampu mendidik anak2ku menjadi insan kamil, hafidz hafidzah, dan pembangun peradaban Islam<br />
<br />
Aku ingin menjadi orang yg zuhud<br />
zuhud seperti apa? tidak bermewah2 dalam hidup<br />
<br />
Aku ingin menjadi ahli ibadah<br />
setiap hari tak terlewat amalan yaumiyah<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Bismillah<br />
2 januari 2017<br />
<br />
<br />
<br />kantihttp://www.blogger.com/profile/03442339573037619515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8412406614827269369.post-12834492716908527042016-03-16T10:15:00.000-07:002016-03-16T10:15:31.259-07:00SUNTIK KEBIRI BAGI PREDATOR SEKSUAL ANAK, SOLUSIKAH?<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiX7R71YuveuchnN4JLBe4Y7rU215F6D-sLY6XI3-ZCke_njwfY3KFCg21nO10JHUWrPfp08zGepFIQlRw81MRftQm62RtUMZ3RS83Wx_CSkP1jQUU9E_6qE16ut-wPugsh-RtrjUpTNOY/s1600/suntik+kebiri.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiX7R71YuveuchnN4JLBe4Y7rU215F6D-sLY6XI3-ZCke_njwfY3KFCg21nO10JHUWrPfp08zGepFIQlRw81MRftQm62RtUMZ3RS83Wx_CSkP1jQUU9E_6qE16ut-wPugsh-RtrjUpTNOY/s1600/suntik+kebiri.jpg" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Putri, bocah 9 tahun yang ditemukan tewas dalam kardus. Setelah
di otopsi, ternyata bocah kelas 2 SD ini telah diperkosa sebelumnya oleh
pelaku. Sungguh mengenaskan, perilaku biadab predator seksual anak semakin liar
dan tak manusiawi. Ada lebih dari 6000 kasus pada tahun 2015 terkait dengan
kasus pelecehan seksual pada anak.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Maraknya kasus predator anak menjadi momok yang sangat
mengerikan. Predator seksual anak ini adalah musuh besar negara, karena korbannya
adalah anak-anak yang merupakan aset bangsa. Maka dari itu, hukumannya pun
harus setimpal. Suntik kebiri, dianggap mampu menjadi solusi. Harapannya pelaku
menjadi jera dan pelaku potensial berfikir ulang untuk melakukannya. Namun
benarkah demikian?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kebiri kimiawi atau suntikan antiantrogen berfungsi
melemahkan hormon <i>testosterone,</i>
sehingga menyebabkan hasrat seksual orang yang mendaptkan suntikan/minum pil
tersebut berkurang bahkan hilang. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Namun seorang psikolog <i>forensic</i>
mengatakan hasrat seksual seorang pedofil tidak bisa ditekan dengan
menghentikan/menekan hormon, karena masih ada peluang kejahatan seksualnya
dipengaruhi oleh fantasi. Maka jika ingin menjerakan pelakunya dan mencegah
pelaku potensial melakukannya, hukuman suntik kebiri bukanlah solusi.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Tentu saja, yang sudah terbukti mampu menjerakan pelaku
adalah aturan yang bersumber dari syariat Islam. Menurut syariat Islam hukuman
yang pantas bagi pelaku predator seksual anak adalah, jika sampai tahap
pemerkosaan dihukum sama seperti pelaku zina, yaitu jilid (bagi yang belum
menikah) dan rajam (bagi yang sudah menikah). Adapun jika pelaku pedofil mensodomi,
maka hukuman yang menjerakan adalah hukuman mati. Dan jika pelaku hanya
mencabuli, pelaku diberikan sanksi ta’zir oleh negara.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Hanya saja menghilangkan kejahatan seksual pada anak, bukan
hanya dilihat dari seberapa berat hukuman bagi pelaku atau jenis hukumannya. Karena
pada faktanya, hukuman berganti semakin berat, namun kasus semakin banyak. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Ini adalah problem sistemik yang tidak hanya bisa
diselesaikan dengan pemberian hukuman saja bagi pelaku. Karena kesalahan bukan
hanya pada pelaku saja namun juga pada tatanan nilai dan tatanan aturan yang
berlaku di tengah masyarakat. Maka dari itu, jika ingin menyelaikan
problematika ini, harus menyentuh akar permasalahannya sehingga tercipta solusi
yang sistematis dan intergral. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Aspek penyebab maraknya
pedofil<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
Penyebab maraknya pedofil adalah tata nilai yang berlaku di dalam
masyarakat yaitu liberalisme, paham ini mengajarkan pada semua orang untuk bebas
berbuat sesuai dengan kehendaknya. Budaya pacaran, insect, LGBT (lesbi, gay,
biseks, transgender) dilindungi atas nama hak asasi. Akhirnya nilai ini lah
yang menjadi pemicu bebasnya si predator anak dalam melakukan kejahatan. Tata
nilai liberalistik ini pun diusung oleh negara, terlihat dari kebijakan yang
dihasilkan jauh dari agama.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Jika kita lihat, rata-rata pelaku adalah orang yang kecanduan pornografi,
kenapa? karena pornografi mudah diakses. Lihat saja situs-situs porno yang
masih mudah diakses di Indonesia, bahkan anak SD pun bebas membuka situs
tersebut. Bukan hanya dunia maya, dunia nyata pun begitu adanya. Kita bisa
menyaksikan langsung aurat-aurat wanita tanpa sensor. Gaya hidup yang bebas
membuat wanita bebas memakai apa saja sesuai dengan kehendaknya, tanpa
memikirkan sekitar. Begitupun dengn miras dan narkoba yg mudah di akses menjdi
pemicu meningktnya kriminalitas.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Kegalalan Nilai Liberalistik<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
Kenapa mereka (pelaku) tega? mencabuli, mensodomi,
memperkosa, bahkan membunuh anak-anak? apakah mereka tidak punya anak? atau
adik? atau sepupu atau siapapun yg mereka kasihi? inilah kegagalan tata nilai
liberalistik yang mampu menghilangkan rasa kasihan atas nama syahwat. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Nilai liberalistik bukan dengan sendirinya tertancap di
dalam benak individu-individu masyarakat, namun nilai ini terus ditanamkan dalam
pendidikan formal maupun pendidikan keluarga. Pendidikan formal yang hanya
berorientasi pada kepintaran intelektual semata, menjadikan seseorang tidak
peduli terhadap sekitar dan tidak menjadikan agama sebagai landasan hidup.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Begitupun pendidikan keluarga, banyak keluarga yang orang
tuanya tidak punya pola asuh yang benar, padahal pendidikan pertama adalah dari
keluarga. Orang tua berpendidikan, mereka asik berkarir dan meningglkan
anak-anak nya pada asisten rumah tangga atau <i>babyday care. </i>Orang tua yang hidup dalam keluarga pas pasan, harus
berjuang siang malam demi keberlangsungan hidupnya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Negara pun ikut mendukung dengan kebijakan
kontraproduktifnya, yaitu secara eksplisit menyuruh wanita keluar rumah untuk
turut membangun ekonomi bangsa. Terhimpitnya ekonomi dan terbukanya lowongan
kerja yang luas bagi para wanita, membuat para ibu berbondong-bondong ikut
mencari nafkah untuk keluarga.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Peran Negara<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
Seharusnya negara bisa melihat permasalahan ini dengan
sistematis. Negara tidak bisa hanya sekedar memberikan hukuman pada pelaku, tanpa
ada upaya untuk mengubah tata nilai yang berlaku di masyarakat. Negara tidak boleh
membiarkan nilai kebebasan ada ditengah-tengah masyarakat, karena inilah faktor
utama yang mendorong terjadinya kejahatan seksual pada anak. Negara harusnya
membangun nilai yang sesuai dengan
syariat Islam.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Selain tata nilai yang harus diubah, negara harusnya menutup
seluruh pintu pornografi. Karena selain haram dalam kaca mata syariat,
pornografi menghadirkan kemudorotan yang
besar. Begitupun Negara tidak boleh berkompromi dengan bisnis miras dan
narkoba. Walaupun banyak menguntungkan negara, namun negara harus melindungi
warganya dari miras dan narkoba yang telah nyata merusak masyarakat. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Namun semua ini mustahil dilakukan oleh negara yang
bersistemkan demokrasi, yang aturannya dibuat oleh manusia. Demokrasi tidak
bisa menetapkan batasan aurat bagi wanita, sehingga pakaian yang dikenakan
wanita bebas tanpa aturan. Begitupun demokrasi tidak bisa menyediakan rumah
yang layak. Tidak sedikit warga yang hidup dengan rumah seadanya akibat kemiskinan.
Padahal rumah sempit tanpa kamar privasi, memicu terjadinya insec (hubungan
seksual sesama saudara). <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kemiskinan yang akut di negara kita, adalah buah kedzoliman
penguasa saat ini yang masih menerapkan sistem demokrasi. Sehingga hanya Khillafah
lah yang mampu melaksanakan peran tersebut. Wallahualam bi sowab <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kanti Rahmillah, S.T.P , M.Si<o:p></o:p></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
Aktivis Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
www.detikislam.com</div>
kantihttp://www.blogger.com/profile/03442339573037619515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8412406614827269369.post-41330133599770266282016-03-16T10:03:00.001-07:002016-03-16T10:04:41.445-07:00Purwakarta, Kearifan Lokal Atau Kemusyrikan?<div id="iklan14821391712661110885" style="background-color: white; border: 0px; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 12.88px; font-stretch: inherit; line-height: 20.608px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnc9EPrgPjTl6ekOTZGHJYkZqpQu0BqTDUHY45nEk-29kW0PcysE6ytSwIiUVB7oyQy3fuvRrGP3wn9U3EFXRTR13gt4IATIQav2HVdo0V4XPvmlMn44yn_NIMPYecyjJ_ay-f7e-MTJo/s1600/Purwakarta%252C+Kearifan+Lokal+Atau+Kemusyrikan.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="183" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnc9EPrgPjTl6ekOTZGHJYkZqpQu0BqTDUHY45nEk-29kW0PcysE6ytSwIiUVB7oyQy3fuvRrGP3wn9U3EFXRTR13gt4IATIQav2HVdo0V4XPvmlMn44yn_NIMPYecyjJ_ay-f7e-MTJo/s320/Purwakarta%252C+Kearifan+Lokal+Atau+Kemusyrikan.jpg" width="320" /></a><br />
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
Purwakarta istimewa, Tak sedikit ulama-ulama besar lahir dari kota tersebut. Sebut saja kiyai Being Yusuf dan mama Sempur. Mereka lah yang gigih memperjuangkan Islam di tengah umat. Sampai akhirnya, umat menjadikan Islam sebagai pedoman hidupnya. </div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Purwakarta pun terkenal dengan kota santrinya, setidaknya ada 265 pesantren yang tercatat di Depag (Departemen Agama) yang konsisten membina santri-santri nya agar menjadi manusia yang taat pada syariat. Pesantren-pesantren berbasis aqidah Islam inilah yang mampu menjebolkan ustadz ustadzah, sebagai perpanjangan tangan rosul untuk menyampaikan rislahnya pada umat manusia.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Bagaimana dengan Purwakarta Hari Ini? </b></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Siapa saja yang datang ke kota purwakarta, pasti akan mendapati sepanjang jalan penuh dengan simbol-simbol non Islami. Patung-patung kokoh menjulang tinggi, menghiasi kota. Pohon-pohon disepanjang jalan diberi “kain poleng” kain hitam putih, dengan tujuan agar keberkahan di kota ini melimpah. Ditambah janur yang melengkung disepanjang jalan kota mirip dengan janur di bali. Tak tertinggal gapura-gapura yang khas di gedung-gedung pemerintahan termasuk sekolah. Ada apa dengan Purwakarta? </div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Simbol-simbol Islam menguap entah kemana, digantikan dengan simbol-simbol yang tak lagi mengingatkan kita pada Rob semesta alam. Dalam ilmu semiotika, simbol adalah bentuk interaksi yang dominan dalam interaksi sosial manusia. Semakin sering, kita melihat dan terbiasa dengan simbol-simbol tersebut, maka semakin makna atau gagasasan dibalik simbol tersebut masuk kedalam pemahaman kita.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Tentu saja kebanyakan simbol yang memenuhi kabupaten ini mengandung hadhoroh (peradaban) yang bertentangan dengan agama Islam, sehingga secara syariat pun simbol tersebut haram untuk digunakan. </div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Bukan hanya simbol, lebih dari itu masyarakat purwakarta seolah-olah digiring menuju kemusyrikan. Misal dalam Perbup (Peraturan Bupati) tentang desa berbudaya pada bab 5 pasal 8, tercantum didalamnya bahwa masyarakat wajib memadamkan listrik diluar rumah pada saat bulan purnama dengan alasan untuk penghematan listrik.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Pertanyaannya, kenapa harus malam bulan purnama? ternyata dalam tradisi hindu, pemadaman lisrtik pada saat malam bulan purnama adalah bentuk pemujaan terhadap dewa Chandra pada upacara purnama.Umat hindu di bali pada malam purnama ini memohon berkah dan karunia dari sanghyang widhi wasa yang telah menerangi dunia beserta isinya. </div>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; clear: both; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 12.88px; font-stretch: inherit; line-height: 20.608px; margin: 10px 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit;">Sedangkan dalam syariat Islam, tidak ada ritual khusus dalam malam bulan purnama, akan tetapi kita disunahkan untuk berpuasa pada ayyamul bidh, yaitu pada hari ke 13,14 dan 15. </span></div>
<div id="iklan24821391712661110885" style="background-color: white; border: 0px; font-stretch: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<div style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></b></div>
<div style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kearifan Lokal Berujung pada Kemusyrikan</b></div>
<div style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Kearifan lokal menjadi basis peraturan yang menjadi pijakan kota ini. Sehingga tata kelola pemerintahannya pun berbasiskan budaya setempat, budaya sunda. Pertanyaannya, apakah patung-patung pawayangan, kereta kencana yang diberi kemenyan setiap hari, pohon-pohon ber ‘poleng’ , dan sejumlah tradisi dan aturan di daerah purwakarta ini termasuk kearifan lokal suku sunda?</div>
<div style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Menurut guru besar IPB (Institut Pertanian Bogor) Prof KH Didin Hafidhuddin, sunda tidak begitu. Masyarakat Sunda adalah masyarakat Muslim yang religius. Sehingga adat kebiasaan yang terlahir pun sesuai dengan ajaran Islam, bukan kepercayaan yang bersifat mistik. </div>
<div style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Contoh lain, atas dasar kearifan lokal, pemerintah daerah Purwakarta memberikan sangsi yang dinilai berlebihan kepada warga yang tidak ikut gotong royong, Salah satu sangsinya adalah tidak akan dikuburkan jika yang bersangkutan meninggal dunia. Ini adalah aturan yang menyalahi agama, karena secara syariat seluruh muslim jika meninggal wajib dikubur.</div>
<div style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Benarkah yang demikian adalah tradisi yang lahir dari spirit kearifan lokal? menurut mantan Ketua Umum BAZNAS, Prof Didin, Kearifan lokal bukanlah pada melakukan tradisi-tradisi yang bertentangan dengan akidah dan syariah seperti itu. Kearifan lokal itu bagaimana kita bertindak sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat. Bukan masyarakat dipaksakan untuk memiliki keyakinan tertentu yang sudah salah dalam pandangan Islam.</div>
<div style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<b style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Budaya Syirik Buah Sistem Demokrasi</b></div>
<div style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Jika kita cermati persoalan purwakarta ini, seolah - olah budaya atau adat istiadat bertarung dengan agama. Mengapa demikian? jika kita merujuk bahwa budaya adalah prodak dari hasil berfikir, maka bisa dipastikan budaya yang lahir hari ini akan banyak bertentangan dengan agama. Mengapa? karena arah pandang manusia saat ini adalah sekuler - memisahkan agama dengan kehidupan. Sehingga hasil karyanya tidak akan sejalan dengan syariat. </div>
<div style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Manusia manusia yang menganut ide sekulerisme ini tidak menjadikan agama sebagai patokan dalam karyanya. Mereka bebas berkreasi, membuat satu rumusan kebudayaan sesuai dengan yang ia kehendaki. Tanpa bersandar pada sesuatu yang mutlak. Sehingga budaya yang tersodorkan pun jauh dari agama.</div>
<div style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div>
<div style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-stretch: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div style="font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit;">
Begitupun dengan budaya syirik yang menjamur, hal demikian merupakan konsekuensi logis dari diterpkannya sistem demokrasi yang serba bebas. Tidak ada penjagaan terhadap aqidah dalam sistem ini. Bahkan, atas nama kebebasan, pemerintah sendirilah yang melindungi adanya praktek-praktek syirik. Berbeda dengan sistem Khilafah Islamiyah, sistem pemerintahannya berkewajiban untuk menjaga warganya agar terbebas dari syirik dan budaya-budaya yang bertentangan dengan Islam. <i style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Wallahualam bi Sowab </i><b style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">[Kanti Rahmillah, S.T.P, M.Si (</b><b style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Muslimah Hizbut Tahrir Purwakarta)] [VM]</b></div>
<div style="font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit;">
<b style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></b></div>
<div style="font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit;">
<b style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></b></div>
<span style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-size: 12.88px; font-stretch: inherit; line-height: 20.608px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: roboto, arial, sans-serif;"><b>http://www.visimuslim.net/2016/01/purwakarta-kearifan-lokal-atau-kemusyrikan.html</b></span></span></div>
</div>
kantihttp://www.blogger.com/profile/03442339573037619515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8412406614827269369.post-59771601060000152792016-02-19T07:56:00.002-08:002016-02-19T07:56:24.081-08:00Starting<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBTq2LLaNOzXNruWwXckeF_p2B-qjIDuqBtlLNSPxJlzBn_yN_FyEojEsYfCl0PhKQL0nH2FPZrojQUpezR7YmUJMcDn7TivgXFm54AHMLL1yxaQEJLviDkUE2lw680aEqzYVbb63kSfM/s1600/5c0ed022b1825d2c6867d9061487a4d8_0_ngabuburit.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBTq2LLaNOzXNruWwXckeF_p2B-qjIDuqBtlLNSPxJlzBn_yN_FyEojEsYfCl0PhKQL0nH2FPZrojQUpezR7YmUJMcDn7TivgXFm54AHMLL1yxaQEJLviDkUE2lw680aEqzYVbb63kSfM/s1600/5c0ed022b1825d2c6867d9061487a4d8_0_ngabuburit.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Ditengah kesibukan menjadi Ummun Wa Robatul Bait, kembali
termotivasi oleh suami untuk bergegas mengasah kemampuan menulis. Wow ternyata
baru 2 bulan saja tidak menulis, kemampuan menulisku menurun, walaupun
sebenernya sih, awalnya juga ga mahir mahir amet <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-symbol-font-family: Wingdings;">J</span>,
tapi ya setidaknya jari jemari bisa menari dengan lincah diatas keyboard. Terbukti
hari ini, untuk menentukan kalimat pertama saja musti mikir panjang.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
So.. kalo ditanya kenapa tidak menulis? Karena sibuk ngurus
anak. Kapan kelarnya? Tapi kan anakku masih kecil2 wajar dong, memang kalo
sudah besar2 ga akan sibuk? Itu kan asumsi saja, bisa jadi ketika anak sudah
besar2 ada aktivitas lainnya yang menyita waktu juga, atau jangan-jangannongol
lagi yang baru..ups<span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-symbol-font-family: Wingdings;">J</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
Suamiku itu motivator unggul, tapi tau ga, dia memotivasi
istrinya untuk berkarya, tapi ....? Heee udah ah OOT ini mah</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Jadi mulai saat ini lagi coba program one day one artikel…
ringan aja ya…yang penting nulis. topic? Ya ga jauh dari aktivitas keseharian…apa
ya? Yang pasti jauh dari materi kuliah…<span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-symbol-font-family: Wingdings;">J</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
Nah, ternyata ada problem susulan, kalo nulis butuh knowledge
dongggg….kapan ya terakhir baca buku? Hikssss sedih nya, lagi lagi atas nama
kesibukan jadi emak rempong. Kalo mau nulis ya abaca juga dong seharusnya…karena
nulis dan baca sepaket, jadi inget pesen dosen makro waktu s2 di IPB, siapa ya
namanya?oh pa Azzam. Beliau menyampaikan kiat sukses membuat jurnal adalah,
minimal membaca 10 judul jurnal yang senada, setelah itu baru kita akan dengan
mudah membuat sebuah jurnal. Baik bapak akan saya laksanakan</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Oke guys…kita mulai programnya ya…love u abi…muahhh….lohhhhh
<span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-symbol-font-family: Wingdings;">J</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
kanti rahmillah</div>
<div class="MsoNormal">
19 feb 2016</div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
kantihttp://www.blogger.com/profile/03442339573037619515noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8412406614827269369.post-90233954681371540102015-06-29T03:08:00.002-07:002016-03-16T09:53:42.074-07:00Ecobum, Aku dan Anak-anakku<div class="MsoNormal">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj57w84Xa1LRrYhJmkcOjme5jPKvDGmQCHZYsHpsuRPhqOh86076x9qlF8sOOVeHT0BHSvEh3ApUAStx_lfpSgqui9hP_EXK5fzHr8tIvAjwwuUE_L3TBtBBMbos9ueCXAbzzsEG4t1us/s1600/e.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="182" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj57w84Xa1LRrYhJmkcOjme5jPKvDGmQCHZYsHpsuRPhqOh86076x9qlF8sOOVeHT0BHSvEh3ApUAStx_lfpSgqui9hP_EXK5fzHr8tIvAjwwuUE_L3TBtBBMbos9ueCXAbzzsEG4t1us/s200/e.jpg" width="200" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<span style="background: #fdfdfd; color: #3c4851; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<span style="background: #fdfdfd; color: #3c4851; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Menjelang ulang tahun
pernikahan kami yang ketiga, tak diduga dan tak kuasa meramu rasa yang ada, kami
diberikan kado spesial oleh Allah yang kuasa berupa kehamilan yang ketiga. Padahal
saat itu, Anak pertamaku belum genap 2 tahun, apalagi yang kedua baru saja 3
bulan. Dan kini aku pun tengah mengandung anak ketiga. Haru campur bahagia
sebenarnya. Satu sisi sangat berterima kasih, karena Allah telah mempercayakan
amanah yang begitu besar pada kami. Satu sisi, hidup harus realistis, suamiku
buruh dan aku hanya ibu rumah tangga. Walaupun aku lulusan master, tapi aku lebih
memilih untuk menjadi pendidik pertama dan utama bagi anak-anakuku. Ijasah ini
akan ku dedikasikan kepada anak-anakku tersayang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background: #fdfdfd; color: #3c4851; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<span style="background: #fdfdfd; color: #3c4851; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Fikr, Anak pertamaku sudah
menginjak usia 27 bulan, mungkin aku masih belum telaten hingga sampe umurnya
sekarang dia masih harus menggunakan diapers. Ternyata membuat jurnal dan
mengerjakan tugas kuliah lebih mudah ketimbang melatih bocah, hanya untuk bisa
pipis sendiri di kamar mandi. Pernah dicoba melepas diapersnya, namun sepertinya
aku terlalu lelah untuk membersihkan bekas BAK dan BAB miliknya di pojok-pojok
rumah. Apalagi pasca kelahiran yang kedua, semakinlah menjadi alasan untuk
menunda training toilet pada Fikr.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background: #fdfdfd; color: #3c4851; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<span style="background: #fdfdfd; color: #3c4851; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Zahra, anakku yang kedua
sudah pasti masih menggunakan diapers. Ditambah tubuhnya yg montok, umur 7 bulan harus sudah menggunakan ukuran L,
bertambahlah kocek yang harus keluar seiring dengan pergantian ukuran
diapersnya. Anak kedua kami lebih sensitif, dia sering kali ruam. Padahal sudah sering berganti-ganti diapers sekali
pakai dari merk satu ke merk lainnya, namun ruam nya masih terus ada.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background: #fdfdfd; color: #3c4851; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<span style="background: #fdfdfd; color: #3c4851; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Setelah dihitung, besar
juga pengeluaran untuk diapers. Singkat cerita, sampailah kami ditawari clodi oleh
teman di on line shop. Dia sampaikan keunggulan menggunakan clodi. Dan memang
benar, setelah dihitung hitung. Jauh lebih hemat menggunakan clodi dari pada
diapers sekali pake. hanya butuh modal di awal saja yang besar. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background: #fdfdfd; color: #3c4851; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Akhirnya demi
penghematan kedepan. THR bulan ini, kami alokasikan sebagian besar untuk
membeli clodi. Aku harus rela tahun ini tidak membeli baju lebaran, ah tak apa, demi si buah hati. Lalu googling pun dimulai,
mencari merk apa yg murah dan berkualitas. Aku tak mudah percaya dengan testimoni,
harus aku buktikan sendiri. Akhirnya dibelilah banyak merk yg direkomendasikan.
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background: #fdfdfd; color: #3c4851; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<span style="background: #fdfdfd; color: #3c4851; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Setelah mencoba berbagai
merk, entah kenapa, aku jatuh hati pada ecobum. Clodi ecobum, clodi yang smart
menurutku. Berbeda dengan clodi – clodi lain yang aku coba. Jika dilihat dari testimoni
ibu-ibu yang menggunakan clodi ecobum, hampir seluruhnya pendapatnya positif. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background: #fdfdfd; color: #3c4851; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<span style="background: #fdfdfd; color: #3c4851; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Anaku memakai clodi
ecobum tipe <i>pull up pant</i> dan <i>insert combo</i>. Dengan kehebohan yang ada
dirumah, ecobum memudahkan dalam proses pencucian. Aku tak lagi dipusingkan
dengan noda BAB anak-anak. Tinggal direndem, setelah beberapa menit, kucek lalu
keringkan. Tak harus menggunakan tenaga besar dan waktu yang lama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background: #fdfdfd; color: #3c4851; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<span style="background: #fdfdfd; color: #3c4851; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Selanjutnya, yang disuka
lagi dari ecobum adalah kedua anakku bisa menggunakkannya, anaku yang pertama
15 kg dan yang kedua 8 kg. Jadi tak perlu membeli popok yang berbeda-beda
ukurannya setiap kali bayi ku tumbuh kembang. Dan mudah-mudahan anak ketigaku
kelak, masih bisa menggunakan clodi-clodi bekas kaka-kaka nya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background: #fdfdfd; color: #3c4851; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Anak-anak terlihat
nyaman saat menggunakan clodi ecobum, tak ada cerita lagi bocor di samping,
karena teknologinya yang <i>double leg
qusset</i> membuat perlindungan ekstra dari samping.</span><span style="background-color: #fdfdfd; color: #3c4851; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Tentunya desainnya yang </span><i style="color: #3c4851; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">super</i><span style="background-color: #fdfdfd; color: #3c4851; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span><i style="color: #3c4851; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">slim</i><span style="background-color: #fdfdfd; color: #3c4851; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">, membuat anak-ana terlihat nyaman. Begitupun dengan pemasangan
clodi pada mereka sangat mudah dan cepat, mungkin karena faktor desian yang simple
ya, jadi anak-anakuku yang lincah bisa dengan cepat bermain kembali.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background: #fdfdfd; color: #3c4851; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<span style="background: #fdfdfd; color: #3c4851; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Aku pengguna baru clodi,
dan langsung bertemu dengan ecobum. Aku merasa sangat puas dengan hasilnya,
selain puas dari sisi penggunaannya, akupun merasa terbantu dari segi ekonomi.
Karena setelah memakai clodi ecobum. Pengeluaran rumah tangga jadi semakin
ramping. Buat ibu ibu yang ingin mengetahui lebih jauh tentang ecobum. Silahkan
berkunjung ke website nya ya </span><a href="http://www.ecobum.net/" target="_blank"><span style="background: #fdfdfd; border: none 1.0pt; color: #3086c6; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; padding: 0in;">www.ecobum.net</span></a><span class="MsoHyperlink"><span style="background: #fdfdfd; border: none 1.0pt; color: #3086c6; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; padding: 0in;">. </span></span><span style="background: #fdfdfd; color: #3c4851; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Terima kasih ecobum. Peluk dan cium dari
kami.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background: #fdfdfd; color: #3c4851; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Kanti Rahmillah, S.T.P,
M.Si<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="background: #fdfdfd; color: #3c4851; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">Ibu Rumah Tangga</span><br />
<span style="background: #fdfdfd; color: #3c4851; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<span style="background: #fdfdfd; color: #3c4851; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%;">ikutan kuis...ga menang tp lumayan dapet ecostik 50rb #emak2caripenghasilandariikutankuis</span></div>
<o:p></o:p>kantihttp://www.blogger.com/profile/03442339573037619515noreply@blogger.com0